Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat SH-100, Ponsel Pertama Bikinan Samsung

Kompas.com - 07/05/2022, 21:33 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Samsung. Perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini merupakan salah satu produsen ponsel terpopuler di dunia. Ponsel-ponsel garapan Samsung laku terjual di pasaran terutama sejak era ponsel pintar atau smartphone.

Meski memiliki banyak lini usaha di bidang elektronik, ponsel menjadi salah satu produksi Samsung yang paling populer secara global. Hal itu tidak lain karena Samsung memiliki beragam katalog ponsel, mulai dari feature phone hingga smartphone.

Selain itu selama beberapa tahun belakangan, Samsung juga rutin mengembangkan ponsel lipat yang inovatif, melalui lini smartphone Z Fold dan Flip-series.

Baca juga: Ini Dia Wujud Ponsel Pertama Bikinan Samsung

Berbicara soal industri ponsel atau telepon genggam, ternyata Samsung sudah cukup lama terlibat di dalamnya. Memang Samsung bukanlah yang pertama memulai, namun Samsung juga termasuk salah satu brand ponsel tertua di dunia.

Samsung sudah terjun dalam industri ponsel sejak tahun 1980-an, tepatnya tahun 1985. Ketika itu, untuk pertama kalinya Samsung meluncurkan produk SC-1000. Ini menjadi ponsel perdana buatan perusahaan.

Kendati begitu SC-1000 tidak bisa dikategorikan sebagai telepon genggam lantaran tidak bisa dibawa secara leluasa seperti ponsel pada umumnya.

Hal itu karena Samsung SC-1000 didesain untuk penggunaan di dalam mobil saja. Meski inovatif, sayangnya produk Samsung yang satu ini kurang berhasil di pasaran.

Ponsel pertama Samsung

Selepas SC-1000, Samsung terus melakukan riset dan pengembangan bahkan hingga memakan waktu dua tahun. Kemudian di tahun 1988, lahirlah SH-100 yang didaulat menjadi hp pertama Samsung, sekaligus yang pertama yang diproduksi di Korea Selatan.

Samsung SH-100 kemudian mulai dipasarkan di Korea Selatan bertepatan dengan menjelang digelarnya ajang Olimpiade 1988 yang digelar di Seoul.

Sayangnya, seperti pendahulunya, Samsung SH-100 juga tidak cukup populer di pasaran. Samsung hanya berhasil menjual sekitar 1.000-2.000 unit ponsel SH-100 di Korea Selatan.

Baca juga: Daftar HP 5G Samsung, Xiaomi, Oppo, hingga Vivo yang Mendukung 5G XL Axiata

SH-100, ponsel genggam pertama yang diluncurkan Samsung di tahun 1988.Google Arts & Culture SH-100, ponsel genggam pertama yang diluncurkan Samsung di tahun 1988.

Dilihat dari bentuknya, SH-100 memiliki desain yang cukup kaku dengan antena di atasnya. Bodinya
yang mengusung bentuk menyerupai persegi panjang mempunyai dimensi 11 x 45 x 5 cm.

Ponsel ini dilengkapi dengan total 21 tombol, di mana 12 tombol di antaranya difungsikan sebagai tombol angka dan karakter spesial seperti tanda bintang (*) dan pagar (#).

Di bagian atas tombol, tertera sebuah layar yang cukup mungil. Layar tersebut mampu menunjukkan informasi nomor yang sedang dihubungi dengan tampilan monokrom.

Meski tak terlalu sukses secara komersial, lahirnya SH-100 menjadi tonggak bersejarah bagi Samsung di industri ponsel. Di tahun-tahun berikutnya Samsung terus melahirkan ponsel tipe baru di antaranya model SH-770 di tahun 1994, SCH-800 di tahun 1998, dan SH-A2000 pada tahun 2000.

Baca juga: 5 HP Samsung yang Cocok buat Main Game untuk Mudik Lebaran 2022

Samsung memang telah memulai debutnya di industri ponsel sejak lama, meski bukan menjadi yang pertama.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Versus, Selasa (5/5/2022), Tren ponsel genggam pertama kali dimulai oleh Motorola pada 3 April 1973.

Pada saat itu, perusahaan asal AS ini meluncurkan DynaTAC 8000X yang memiliki fungsi utama untuk melakukan panggilan telepon.

(Sumber:Kompas.com/Kevin Rizky Pratama | Editor: Yudha Pratomo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com