Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Turbulensi Singapore Airlines, Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Naik Pesawat?

Kompas.com - 22/05/2024, 19:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penumpang pesawat Singapore Airlines, Geoff Kitchen (73), meninggal dunia karena serangan jantung ketika pesawat yang ditumpanginya mengalami turbulensi parah, Selasa (21/5/2024).

Serangan jantung adalah kondisi medis ketika aliran darah ke jantung sangat berkurang atau tersumbat. Masalah kesehatan ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 70 tahun.

Dilansir dari CNA, Selasa, Kitchen naik pesawat bersama dengan istrinya untuk melakukan liburan selama 6 minggu ke Australia.

Mereka naik pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 dari Bandara Heathrow London, Inggris menuju Bandara Changi, Singapura, Selasa (21/5/2024).

Mengingat adanya risiko fatal saat penderita penyakit jantung naik pesawat, lantas bolehkah pasien penyakit ini naik pesawat?

Baca juga: Alasan Monitor Detak Jantung Penting Saat Berolahraga, Berikut Manfaatnya

Penjelasan dokter spesialis jantung

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Binawaluya, Dian Larasati Munawar menyampaikan, penderita penyakit jantung diperbolehkan naik pesawat.

"Boleh," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Ia menerangkan, pada penderita penyakit jantung dengan kondisi yang tidak stabil atau sedang dalam keluhan, tetap diperbolehkan naik pesawat. Hanya saja, harus dengan pendampingan tim medis.

Sedangkan bagi penderita penyakit jantung dengan kondisi baik dan terkontrol, bisa naik pesawat tanpa perlu pengawalan tim medis.

Umumnya, pihak maskapai akan menyediakan layanan penumpang dengan kondisi medis tertentu dengan memberikan perhatian khusus kepada penumpang selama perjalanan.

Kendati demikian, penumpang harus menginfokan dan mengisi formulir kesehatan khusus untuk mendapatkan layanan tersebut.

Baca juga: Binaragawan AS Terkena Penyakit Jantung Diduga karena Minum Air Dingin

Risiko perjalanan udara untuk penderita penyakit jantung

Meskipun secara umum diizinkan, ada risiko bagi penderita penyakit jantung yang melakukan perjalanan udara.

Salah satu risiko yang paling serius adalah terjadinya trombosis vena atau terbentuknya pembekuan darah di pembuluh darah di bagian lengan, kaki, atau panggul. 

Hal tersebut bisa dipicu karena tempat dudukan yang sempit, duduk di pesawat dalam waktu yang lama, kekurangan cairan, dan kadar oksigen di kabin pesawat yang rendah.

Oleh sebab itu, perjalanan lebih dari 8 jam bisa berisiko bagi penderita penyakit jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com