KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merekomendasikan 177 buku sastra sebagai penunjang bahan ajar di sekolah untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, buku-buku sastra itu akan masuk ke dalam Kurikulum Merdeka dengan bentuk co-kurikuler mulai tahun ajaran 2024/2025.
Menurutnya, kebijakan ini diterapkan untuk meningkatkan minat baca, menumbuhkan empati, mengasah kreativitas, serta nalar kritis peserta didik.
"Banyak mata pelajaran, utamanya bahasa Indonesia yang bisa mengimplementasikannya. Ini juga bisa masuk dalam Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” ujarnya, dilansir dari Antara, Senin (20/5/2024).
Program ini dilaksanakan dengan mengumpulkan sastrawan, akademisi, dan pendidik yang memiliki perhatian khusus terhadap pemanfaatan sastra.
Baca juga: Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat
Dalam implementasinya, seluruh mata pelajaran harus memasukkan karya sastra sebagai penunjang sumber informasi bagi siswa.
Nantinya, karya sastra ini hanya sebagai panduan bagi guru, sehingga tidak wajib semua buku digunakan atau bahkan guru dapat mencari karya sastra yang relevan dengan mata pelajaran.
Anindito mencontohkan, seorang guru mata pelajaran sejarah yang sedang mengajar mengenai hubungan internasional, bisa memilih karya sastra yang dapat memantik rasa keingintahuan siswa mengenai isu tersebut.
“Misalnya, terkait periode perang kemerdekaan Indonesia, murid bisa mencari melalui karya sastra sehingga lebih asik menyelami era kolonial itu seperti apa. Itu lebih menarik dibandingkan siswa menghafalkan nama-nama tokoh,” terang dia.
Ada sebanyak 177 daftar judul buku sastra meliputi novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi yang telah disiapkan Kemendikbudristek untuk dapat dipakai oleh guru dalam menunjang pembelajaran siswa di sekolah.
Buku tersebut meliputi sebanyak 43 judul karya sastra untuk jenjang SD, 29 judul karya sastra untuk jenjang SMP, dan 105 judul karya sastra untuk jenjang SMA.
Baca juga: Pengaruh Sastra dalam Masyarakat
Salah satu buku yang direkomendasikan Kemendikbud untuk digunakan sebagai penunjang bahan ajar adalah novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Noer.
Novel tersebut direkomendasikan untuk jenjang SMA/SMK sederajat.
Buku sastra bagian pertama Tetralogi Buru ini sebelumnya pernah dilarang beredar di Indonesia oleh pemerintahan Orde Baru.
Selain itu, ada pula buku milik Leila S Chudori berjudul Laut Bercerita yang mengisahkan aktivis mahasiswa di era 1998.
Beberapa buku rekomendasi lainnya adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari), Laskar Pelangi (Andrea Hirata), Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan), Student Hidjo (Mas Marco Kartodikromo).
Daftar rekomendasi 177 buku sastra untuk SD, SMP, dan SMA bisa diunduh di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.