Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Kompas.com - 01/05/2024, 21:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian baru dari tim Caltech yang akan dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters telah menemukan bukti tambahan untuk mendukung keberadaan planet misterius yang disebut "planet sembilan".

Seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, Michael Brown mengatakan, sangat kecil kemungkinannya apabila planet sembilan tidak ada.

Brown mengungkapkan, apabila tidak ada planet itu, ilmuwan harus menemukan lima hingga enam penjelasan terpisah untuk menjelaskan kejanggalan yang terjadi pada bagian luar tata surya, dikutip dari Newsweek.

Para peneliti kini telah melacak pergerakan jangka panjang orbit trans-Neptunian Object (TNO) di bagian luar tata surya. Mereka juga memodelkan skenario orbit yang berbeda berdasarkan pergerakannya.

Ilmuwan juga menambahkan data-data mengenai gravitasi Neptunus serta pasang surut galaksi.

Baca juga: Mengenal Fenomena Hujan Berlian di Planet Uranus dan Neptunus, Apa Penyebabnya?


Mereka menemukan bahwa penjelasan paling masuk akal atas pergerakan tidak teratur benda-benda tersebut adalah keberadaan planet besar yang belum ditemukan.

Meskipun demikian, lokasi dari planet sembilan sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara tepat.

“Salah satu efek yang tidak dapat dihindari dari planet sembilan, jika memang ada, adalah terkadang mendorong orbit TNO jauh lebih dekat ke dalam menuju Matahari," kata Brown.

"Tanpa planet sembilan, semakin sedikit TNO yang bagian dalam orbitnya terdorong ke dalam melewati Neptunus,” sambungnya.

Baca juga: 7 Fakta Unik Merkurius, Planet Paling Kecil dan Memiliki Ekor

Teori planet sembilan

Planet sembilan ini sudah lama diteorikan untuk menjelaskan orbit aneh dari planet kerdil yang mengorbit Matahari di luar Neptunus.

Sebagai informasi, Neptunus adalah planet paling besar ketiga pada tata surya sekaligus menjadi planet terluar dari sistem tata surya kita.

Orbit aneh tersebut diamati di antara kumpulan trans-Neptunian Object (TNO) ekstrem dari Neptunus.

Padahal, apabila dilihat dari jaraknya, kumpulan TNO memiliki jarak yang lebih dekat ke Neptunus daripada ke Matahari.

Pada 2015, tim peneliti yang sama menemukan bukti matematis keberadaan sebuah planet dengan massa sepuluh kali lebih besar massa Bumi.

Baca juga: Mengenal Planet Terpanas di Tata Surya, Punya Suhu Rata-rata 464 Derajat Celsius

Ilmuwan berpendapat, planet sembilan ini juga mengorbit Matahari pada jarak yang sangat jauh dan diperkirakan 20 kali lebih jauh dari jarak Neptunus ke Matahari.

Halaman:

Terkini Lainnya

Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Muncul Fenomena “Heat Dome” di Amerika Serikat, Apa Itu?

Tren
Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi 'Treadmill' Menghadap Jendela

Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gym, Pakar: Idealnya Posisi "Treadmill" Menghadap Jendela

Tren
110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

110 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune 2024, Ada Pertamina dan MIND ID

Tren
Mengapa Israel Akan Serang Lebanon?

Mengapa Israel Akan Serang Lebanon?

Tren
144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

144 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci, Ini Penyebabnya

Tren
Ramai soal KTP Indonesia Terdiri dari Warna Biru dan Oranye, Apa Bedanya?

Ramai soal KTP Indonesia Terdiri dari Warna Biru dan Oranye, Apa Bedanya?

Tren
Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Mengapa Tak Ada Ruang UTBK Khusus bagi Tunarungu? Ini Penjelasan Kemendikbud

Tren
Kemenkominfo Bantah Ciptakan Elaelo, Pakar Minta Masyarakat Waspada

Kemenkominfo Bantah Ciptakan Elaelo, Pakar Minta Masyarakat Waspada

Tren
Rumah di Jakarta di Bawah Rp 2 M Kembali Kena Pajak, Ini Alasannya

Rumah di Jakarta di Bawah Rp 2 M Kembali Kena Pajak, Ini Alasannya

Tren
Jadwal Pertandingan Euro 2024 Babak Penyisihan Grup Putaran Kedua

Jadwal Pertandingan Euro 2024 Babak Penyisihan Grup Putaran Kedua

Tren
Diskon Tiket Whoosh 20 Persen Sambut HUT ke-497 Jakarta, Berlaku 22 Juni 2024

Diskon Tiket Whoosh 20 Persen Sambut HUT ke-497 Jakarta, Berlaku 22 Juni 2024

Tren
Jepang Diserang Infeksi Bakteri 'Pemakan Daging', Apa Itu?

Jepang Diserang Infeksi Bakteri "Pemakan Daging", Apa Itu?

Tren
Kasus Bakteri Pemakan Daging Capai Rekor Tertinggi di Jepang, Picu Kematian dalam 48 Jam

Kasus Bakteri Pemakan Daging Capai Rekor Tertinggi di Jepang, Picu Kematian dalam 48 Jam

Tren
Gebyar Promo Ultah Jakarta 2024: Tiket TMII Buy 1 Get 1 Free, Wahana Ancol Rp 150.000, dan Naik MRT Rp 1

Gebyar Promo Ultah Jakarta 2024: Tiket TMII Buy 1 Get 1 Free, Wahana Ancol Rp 150.000, dan Naik MRT Rp 1

Tren
Ramai soal Unggahan Sebut Terjadi Kerusuhan di Babarsari Sleman, Ini Penjelasan Polisi

Ramai soal Unggahan Sebut Terjadi Kerusuhan di Babarsari Sleman, Ini Penjelasan Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com