Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Kompas.com - 27/04/2024, 18:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Endemik istilah untuk mendefinisikan sesuatu yang hanya ditemukan di tempat fisik-geografis tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Dalam ekologi, ada istilah ini digunakan untuk menggambarkan spesies hewan atau tanaman yang hanya ditemukan di habitat yang terbatas di sebuah wilayah.

Mereka memiliki jangkauan geografis atau sebaran terbatas pada satu wilayah tertentu. Bisa wilayah sangat kecil, seperti satu danau, hingga wilayah luas di seluruh benua.

Artinya, hewan endemik adalah spesies hewan yang hidup di wilayah geografis tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Hewan endemik sering kali mempunyai adaptasi khusus yang memungkinkan mereka bertahan hidup hanya di habitat unik.

Baca juga: 9 Hewan dengan Waktu Tidur Terlama di Dunia, Ada yang Mencapai 22 Jam Sehari


Hewan endemik Indonesia

Indonesia termasuk negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, karena berada di kawasan tropis yang memiliki tingkat curah hujan cukup tinggi.

Kondisi tersebut membuat Indonesia memiliki jenis flora dan fauna yang sangat bervariasi, dengan beberapa di antaranya adalah spesies endemik.

Baca juga: Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, berikut adalah beberapa spesies hewan endemik yang hanya ada di Indonesia:

  1. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
  2. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
  3. Orangutan (Pongo)
  4. Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)
  5. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
  6. Komodo (Varanus komodoensis)
  7. Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
  8. Tarsius kerdil (Tarsius pumilus)
  9. Monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra)
  10. Burung Cenderawasih (Paradisaeidae).

Baca juga: 10 Hewan Paling Mematikan di Dunia, Ada Nyamuk dan Gajah

Menurut data yang dikutip dari Indonesia Baik Ditjen IKP Kemenkominfo, Indonesia memiliki 17 persen dari seluruh spesies yang ditemukan di seluruh dunia.

Itu mencakup 11–15 persen spesies tumbuhan, 12 persen mamalia, 15 persen amfibi dan reptil, 17 persen burung, 37 persen jenis ikan air tawar.

Ditambah dengan keanekaragaman hayati laut, yang mencakup setidaknya 2.500 jenis moluska, 2.000 jenis krustasea, 6 jenis penyu, 30 jenis mamalia laut, dan lebih dari 2.500 jenis ikan.

Baca juga: 7 Hewan yang Memiliki Bentuk Kamuflase Paling Unik

Pentingnya spesies endemik

Burung Cendrawasih Merah berada di Kawasan Konservasi Cagar Alam Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Burung eeksotis ini merupakan fauna identitas atau simbol fauna dari Provinsi Papua Barat.
dok.bbksda-papuabarat.com Burung Cendrawasih Merah berada di Kawasan Konservasi Cagar Alam Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Burung eeksotis ini merupakan fauna identitas atau simbol fauna dari Provinsi Papua Barat.

Dilansir dari laman Biology Online, spesies endemik, baik hewan dan tumbuhan, penting karena mereka ditemukan di beberapa lokasi yang sangat spesifik (biasanya terisolasi, jauh secara geografis).

Spesies-spesies tersebut memastikan bahwa beberapa bentuk kehidupan lainnya dapat bertahan di habitat tersebut.

Tanpa adanya kehidupan biologis, tanah akan menjadi tandus dan tidak dapat dihuni selama bertahun-tahun.

Baca juga: Pengertian Tumbuhan Endemik dan Contohnya di Indonesia

Jadi, kehadiran spesies endemik akan membuat lahan dan habitat tersebut dapat dihuni di masa depan oleh spesies lain.

Selain itu, karena mereka hanya hidup di wilayah tersebut, mereka memperkaya keanekaragaman hayati dan membantu pemeliharaannya.

Inti penting lainnya dari spesies endemik adalah mereka menjaga spesies lain di habitatnya tetap aman dan jauh dari masalah.

Namun, sering kali mereka rentan terhadap dampak gangguan lingkungan. Akibatnya, banyak spesies endemik sangat rentan terhadap kepunahan.

Baca juga: Bukan Hanya Manusia, Ini 5 Hewan yang Berhasil Pergi ke Luar Angkasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com