Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur, Perhatikan Posisi yang Tepat

Kompas.com - 13/03/2024, 03:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sahur adalah aktivitas makan dan minum pada dini hari sebelum menjalankan ibadah puasa. Makan sahur berhenti saat memasuki waktu imsak atau waktu subuh. 

Tak jarang karena bangun terlalu pagi, seseorang yang selesai makan sahur masih merasakan kantuk  dan akan kembali melanjutkan tidur.

Akan tetapi kembali tidur usai makan sahur tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan sejumlah dampak negatif. 

Lantas, apa saja bahaya dan dampak negatif langsung tidur setelah sahur?

Baca juga: Sampai Kapan Boleh Makan Sahur, Imsak atau Azan Subuh?


Bahaya langsung tidur setelah sahur

Dokter dan ahli gizi komunitas Tan Shot Yen mengatakan, langsung tidur setelah makan sahur berpotensi memicu refluks atau kembali naiknya makanan ke kerongkongan.

"Masalahnya habis makan dengan lambung penuh jika langsung tidur berisiko refluks. Artinya, makanan tidak turun tapi bisa berbalik ke saluran cerna atas," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/3/2024).

Tan menjelaskan, makanan membutuhkan sekitar dua hingga tiga jam untuk dapat turun dan dicerna oleh saluran pencernaan.

Oleh karena itu, dia menganjurkan seseorang yang mengantuk usai makan sahur untuk tidak langsung berbaring lurus, melainkan setengah duduk.

"Jika mengantuk, sebaiknya posisi setengah duduk, membaca atau mengaji. Jangan dibawa tidur," kata dia.

Tan melanjutkan, selama Ramadhan, seseorang juga membutuhkan cukup istirahat dan tidur berkualitas setelah pulang tarawih.

Hal tersebut bertujuan agar tak mudah lelah dan mengantuk selama beraktivitas dan bangun pada dini hari untuk makan sahur.

"Namanya bulan ibadah, tidak perlulah bawa lembur kerjaan. Jika cukup tidur, maka bangun buat sahur pun semangat," imbaunya.

Konsumsi makanan saat sahur juga harus sesuai dengan kebutuhan tubuh, yakni mengikuti pedoman Isi Piringku.

Konsep Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan mengharuskan masyarakat untuk makan makanan lengkap, termasuk sayur, buah, makanan pokok, dan lauk.

"Cukup air minum. Bukan kopi atau teh yang malah bikin dehidrasi karena sifatnya diuretik alias bikin berkemih lebih sering," lanjut Tan.

Baca juga: Ramai soal Sahur dengan Nasi Bikin Cepat Lapar, Benarkah? Ini Saran Ahli Gizi

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com