Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat Tanpa Olahraga, Apa Saja?

Kompas.com - 16/01/2024, 07:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan cepat selain dengan berolahraga. 

Umumnya, orang ingin menurunkan berat badan akan memilih untuk berolahraga dan latihan fisik.

Tetapi, olahraga bukan satu-satunya cara yang baik untuk menurunkan berat badan dengan cepat.

Menurut penelitian, ada sejumlah cara dan kebiasaan yang efektif untuk mengurangi berat badan dan mencegah penambahan berat badan di masa depan.

Lalu, apa saja cara yang dilakukan untuk menurunkan berat badan tanpa olahraga?

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan Berdasarkan Golongan Darah, Seberapa Efektif?

 

Baca juga: 4 Manfaat Minum Air Rebusan Daun Salam dan Jahe, Salah Satunya Bisa Menurunkan Berat Badan

Cara menurunkan berat badan tanpa olahraga

Dikutip dari sejumlah sumber, berikut ini sejumlah cara efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat. 

1. Mengunyah makanan pelan-pelan

Salah satu kebiasaan yang ampuh untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengunyah makanan secara pelan-pelan dan tidak terburu-buru saat makan. 

Sebab dikutip dari Healthline, otak memerlukan waktu untuk memproses bahwa tubuh merasa sudah cukup makan. 

Mengunyah makanan secara pelan-pelan dan beberapa kali dikunyah membuat Anda makan lebih lambat.

Nantinya, kebiasaan ini akan berhubungan dengan penurunan asupan makanan, peningkatan rasa kenyang, dan ukuran porsi yang lebih kecil.

Sebuah tinjauan terhadap delapan penelitian melaporkan bahwa orang yang tidak makan dengan cepat memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang jauh lebih rendah dibandingkan orang yang makan cepat.

Untuk membiasakan makan lebih lambat, hitunglah berapa kali Anda mengunyah setiap gigitan.

Baca juga: Cuka Apel Ternyata Bisa Menurunkan Berat Badan, Simak Penjelasannya

2. Gunakan piring kecil untuk makanan

Piring makanan pada umumnya saat ini lebih besar dibandingkan beberapa dekade yang lalu.

Tren ini berperan pada penambahan berat badan karena menggunakan piring yang lebih kecil dapat membantu makan lebih sedikit dengan membuat porsinya terlihat lebih besar.

Sebaliknya, piring yang lebih besar dapat membuat porsi terlihat lebih kecil sehingga menyebabkan tubuh akan menambahkan lebih banyak makanan.

Anda dapat memanfaatkan hal ini dengan menyajikan makanan padat nutrisi dan rendah kalori di piring besar, sedangkan makanan berkalori tinggi di piring kecil.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Jalan kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

3. Konsumsi makanan kaya serat

Mengonsumsi makanan kaya serat dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama.

Studi juga menunjukkan serat kental, sangat membantu untuk menurunkan berat badan. Jenis serat ini akan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan.

Serat kental membentuk gel ketika bersentuhan dengan air. Gel ini akan meningkatkan waktu penyerapan nutrisi dan memperlambat pengosongan perut.

Selain itu, serat kental hanya ditemukan pada makanan nabati seperti kacang-kacangan, sereal oat, asparagus, jeruk, dan biji rami.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Jalan kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com