Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Australia Menangi Kompetisi Halaman Rumput Terjelek di Dunia, Apa Tujuan Lomba Itu?

Kompas.com - 13/01/2024, 13:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki lahan rumput yang kering, gersang, dan coklat ternyata bisa menguntungkan dan membanggakan.

Hal ini lantaran ladang atau halaman yang jelek, dicari oleh penyelenggara kompetisi pekarangan terjelek di Swedia saat meluncurkan hadiah untuk lomba "Halaman Rumput Terjelek di Dunia".

Kompetisi ini diluncurkan oleh Region Gotland di Swedia yang bekerja sama dengan seorang aktris Hollywood papan atas, Shailene Woodley.

Lewat akun Instagram @swedeninoz, pihak penyelenggara mengajak orang-orang yang tinggal di seluruh dunia untuk mengunggah foto rumput yang mengalami dehidrasi ke akun media sosial mereka dengan mencantumkan tagar #worldsugliestlawn.

Lantas, apa sebenarnya tujuan di balik kompetisi ini?

Baca juga: Kompetisi Hari Ibu Gratis Tiket Rekreasi Ancol, Dibuka hingga 25 Desember 2023


Tujuan kompetisi

Dilansir dari laman resmi, tujuan diadakannya kompetisi ini adalah untuk mengingatkan kembali akan krisis kelangkaan air yang masih terus terjadi di sejumlah negara, salah satunya Gotland, pulau terbesar di Swedia.

Berbekal dari kondisi tersebut, Gotland ingin mengajak orang-orang agar lebih bijak dalam menggunakan air lewat kompetisi Halaman Rumput Terjelek di Dunia.

Mengingat, berdasarkan penelitian, halaman rumput yang luas telah menghabiskan banyak air hanya demi keindahan atau estetika.

Menurut proyeksi UNESCO, kelangkaan air di wilayah perkotaan akan meningkat dua kali lipat, dari berdampak pada 930 juta orang pada tahun 2016 menjadi 1,7-2,4 miliar orang pada 2050 mendatang.

Oleh sebab itu, dengan menggelar kompetisi lahan rumput terjelek ini, Gotland ingin menyampaikan pesan bahwa dengan tidak menyiram halaman rumput demi alasan estetika, orang-orang dapat turut membantu melindungi ketersediaan air tanah.

Selain itu, kompetisi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penghematan air dalam skala global dengan mengubah norma rumput hijau hanya demi estetika.

Baca juga: Ini Kelebihan Susu Kentang, Susu Nabati Baru yang Lahir di Swedia

Dimenangi oleh wanita asal Tasmania

Kompetisi Halaman Rumput Terjelek di Dunia dimenangi oleh seorang wanita yang tinggal di Sandford, Tasmania, Australia, Kathleen Murray.

Menurut penyelenggara, halaman rumput Murray merupakan halaman rumput terjelek, karena selain gersang, juga ada lubang-lubang yang dalam dan kering yang disebabkan oleh tiga bandicoot atau bandikut liar.

Bandikut liar adalah hewan berkantung kecil endemik Australia.

Dikutip dari ABC News, Kathleen Murray menyatakan, gersangnya halaman rumput miliknya ini bermula ketika mantannya pergi dengan membawa mesin pemotong rumput pada 2016.

Halaman:

Terkini Lainnya

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com