Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Ekuador Darurat Nasional, KBRI: Kondisi Terkini Mulai Membaik

Kompas.com - 13/01/2024, 06:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Quito, Ekuador, memastikan kondisi negara di Amerika Selatan itu membaik pascakerusuhan yang terjadi sejak Minggu (7/1/2024).

Kerusuhan yang disebabkan gembong narkoba Adolfo Macias kabur dari tahanan itu membuat geng pimpinannya Los Choneros menyerang penjara, stasiun televisi, serta lingkungan sekitar penduduk.

Duta Besar Indonesia untuk Ekuador, Agung Kurniadi mengungkapkan, kondisi Ekuador kini mulai membaik setelah pemerintah menetapkan keadaan darurat nasional selama 60 hari, per Senin (8/1/2024).

"Tiga hari pasca-ditetapkan darurat nasional, situasi keamanan segera berangsur membaik. Ketakutan mulai mereda," ujarn Agung, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/1/2024) malam.

Tak hanya itu, dia memastikan kondisi 48 warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Ekuador juga baik-baik saja.

Baca juga: Ekuador Darurat Nasional, Bagaimana Kondisi WNI?


Kondisi terkini di Ekuador

Dubes Agung menjelaskan, situasi ibu kota Quito di Ekuador juga mulai lebih tenang. Mal dan toko pinggir jalan, katanya, buka kembali dengan jam kerja normal, pada Jumat (12/1/2024).

"Sehari sebelumnya (Kamis (11/1/2024)), mereka hanya buka hingga pukul 16.00 (waktu setempat)," lanjut dia.

Menurut dia, situasi di ibu kota Quito relatif lebih tenang dibanding dengan Guayaquil yang berjarak hampir 500 km dari pusat negara terebut.

Kota Guayaquil sempat mengalami ketegangan akibat pasukan bersenjata menyerang salah satu stasiun televisi di sana dan menyekap para awak media yang tengah melakukan siaran langsung.

"Di Guayaquil, masyarakat umumnya masih wait and see, kendati supermarket dan kafe terlihat ada pengunjung. Bus sudah lalu lalang namun hanya terisi beberapa penumpang," tambah Agung.

Sementara itu, dia menyatakan pemerintah Ekuador juga membuat kebijakan pelajar dan mahasiswa belajar di rumah hingga akhir pekan ini. Kebijakan tersebut menurutnya dapat membantu meredakan ketegangan di sana.

Baca juga: Kabur dari Penjara dan Picu Ketegangan di Ekuador, Siapa Adolfo Macias?

Pertarungan belum usai

Foto yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Ekuador ini menunjukkan Adolfo Macias alias Fito, pemimpin geng kriminal Los Choneros, saat dipindahkan ke kompleks dengan keamanan maksimum The Rock di dalam Lembaga Pemasyarakatan Zonal No. 8 di Guayaquil, Ekuador, dalam sebuah operasi gabungan oleh Polisi dan Militer di fasilitas tersebut, Ekuador, pada tanggal 12 Agustus 2023. Pihak berwenang Ekuador tidak dapat menemukan keberadaan alias Fito, pemimpin geng kriminal utama di negara itu, (yang telah dipenjara), kata komandan polisi pada tanggal 7 Januari 2024. Ratusan petugas berseragam memasuki kompleks lembaga pemasyarakatan di pelabuhan Guayaquil pada pagi hari, tindakan pertama yang dilakukan oleh Presiden Daniel Noboa, tetapi alasan operasi tersebut belum diketahui. Media membicarakan kemungkinan bahwa pemimpin Los Choneros, yang bernama asli Adolfo Macias, mungkin telah melarikan diri. Angkatan Bersenjata Ekuador/AFP Foto yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Ekuador ini menunjukkan Adolfo Macias alias Fito, pemimpin geng kriminal Los Choneros, saat dipindahkan ke kompleks dengan keamanan maksimum The Rock di dalam Lembaga Pemasyarakatan Zonal No. 8 di Guayaquil, Ekuador, dalam sebuah operasi gabungan oleh Polisi dan Militer di fasilitas tersebut, Ekuador, pada tanggal 12 Agustus 2023. Pihak berwenang Ekuador tidak dapat menemukan keberadaan alias Fito, pemimpin geng kriminal utama di negara itu, (yang telah dipenjara), kata komandan polisi pada tanggal 7 Januari 2024. Ratusan petugas berseragam memasuki kompleks lembaga pemasyarakatan di pelabuhan Guayaquil pada pagi hari, tindakan pertama yang dilakukan oleh Presiden Daniel Noboa, tetapi alasan operasi tersebut belum diketahui. Media membicarakan kemungkinan bahwa pemimpin Los Choneros, yang bernama asli Adolfo Macias, mungkin telah melarikan diri.
Meski situasi disebut mulai membaik, pertarungan antara pemerintah Ekuador dan geng narkoba pimpinan Adolfo Macias cs belum usai. Gembong narkoba itu masih belum diketahui keberadaannya hingga kini.

Diberitakan BBC (12/1/2024), diperkirakan 178 petugas penjara masih disandera oleh geng tersebut di penjara Ambato, Ekuador.

Polisi baru memberi tahu anggota keluarga bahwa mereka sedang menunggu perintah untuk masuk penjara. Namun, seorang anggota keluarga mengaku belum melihat pergerakan dari polisi selama berhari-hari.

Terlepas dari ketegangan yang masih dirasakan, beberapa penduduk Ekuador memaksakan diri untuk kembali bekerja setelah tidak mendapat penghasilan selama dua hari terakhir.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com