Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Diet Telur Rebus, Efektifkah Turunkan Berat Badan?

Kompas.com - 17/12/2023, 09:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet telur rebus menjadi salah satu tren pola makan yang tengah ramai dilakukan warganet untuk menurunkan berat badan.

Orang yang menerapkan diet ini harus minimal makan dua sampai tiga butir telur rebus untuk setidaknya satu kali makan setiap hari.

Diberitakan New York Post, diet telur rebus diyakini dapat menurunkan berat badan hingga 11 kilogram dalam waktu dua minggu.

Diet telur rebus dilakukan dengan cara makan setidaknya dua butir telur dan satu potong buah, serta sayur atau protein rendah karbohidrat untuk sarapan.

Makan siang dan makan malam terdiri dari telur atau protein tanpa lemak ditambah sayuran rendah karbohidrat.

Lalu, efektifkah diet telur rebus dalam menurunkan berat badan? Adakah efek sampingnya?

Baca juga: 5 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet yang Berhasil Kuruskan Tika Panggabean


Cara melakukan diet telur rebus

Diet telur rebus dilakukan dengan cara makan paling tidak dua butir telur rebus dengan sayuran rendah karbohidrat, buah-buahan tertentu, dan sedikit asupan lemak tambahan.

Dikutip dari Women's Health, berikut daftar makanan yang bisa dikonsumsi bersama telur rebus.

Sumber protein tanpa lemak

  • Ayam tanpa kulit
  • Kalkun tanpa kulit
  • Bebek tanpa kulit
  • Ikan

Sayuran rendah karbohidrat

  • Kubis
  • Bayam
  • Paprika
  • Asparagus
  • Seledri
  • Wortel
  • Brokoli
  • Bawang

Buah

  • Semangka
  • Buah beri
  • Jeruk bali
  • Jeruk lemon
  • Jeruk nipis

Sumber lemak

  • Minyak kelapa
  • Mentega
  • Mayones

Sebaliknya, terdapat beberapa jenis makanan yang perlu dihindari oleh orang yang menjalani diet telur rebus.

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi

  • Biji-bijian seperti roti, pasta, dan quinoa
  • Produk susu seperti susu, keju, yogurt, dan krim
  • Makanan olahan seperti keripik dan kukis
  • Kentang
  • Jagung
  • Kacang polong
  • Kacang-kacangan seperti buncis dan kedelai
  • Pisang
  • Nanas
  • Mangga
  • Buah kering
  • Minuman manis seperti soda, jus, teh manis, dan minuman olahraga.

Baca juga: Diet Water Fasting Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan, Aman untuk Kesehatan?

Efektifkah menurunkan berat badan?

Diet telur rebus diyakini bisa menurunkan berat badan.PEXELS/FOODIE FACTOR Diet telur rebus diyakini bisa menurunkan berat badan.
Telur merupakan sumber protein serta nutrisi lain seperti vitamin A, D, B2, B7, kolin, dan yodium. Namun, menerapkannya sebagai diet rutin ternyata tidak terlalu sehat.

Ahli gizi dari New York, Erin Palinski-Wade menyatakan, diet ini mungkin akan menurunkan berat badan karena pola makan yang rendah kalori dan karbohidrat.

“Penurunan berat badan awal akan mencakup kehilangan air, sehingga memberikan hasil yang ‘menarik’, namun sebenarnya tidak banyak kehilangan lemak tubuh,” jelasnya.

Saat menerapkan diet telur rebus, orang akan mengurangi asupan karbohidrat sehingga tubuh melepaskan air melalui urine. Situasi ini mengakibatkan berat air di tubuh hilang tapi tidak menghilangkan lemak tubuh.

Menurut Erin, diet telur rebus mungkin aman dilakukan selama beberapa minggu. Namun, tidak boleh berkelanjutan untuk jangka panjang.

Dia juga menyebut, berat badan pelaku diet ini akan bertambah lebih banyak setelah menerapkannya. Ini karena orang cenderung makan berlebihan setelah menjalani diet yang sangat ketat.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com