Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Letusan Gunung Marapi: Waspada Tsunami di Jepang dan Bahaya Pendakian

Kompas.com - 05/12/2023, 08:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Letusan Gunung Marapi yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat mendapat sorotan media internasional.

Gunung api setinggi 2.891 itu meletus secara tiba-tiba tanpa diikuti oleh aktivitas vulkanik pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Sebanyak 75 orang pendaki terjebak dalam pendakian. Namun, 28 orang di antaranya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.

Tim gabungan juga mengevakuasi 11 pendaki dalam kondisi meninggal dunia.

Hingga Senin pagi, Gunung Marapi tercatat mengalami letusan 8 kali dan embusan 43 kali dengan amplitudo maksimal mencapai 14,2 mm dan berdurasi selama 56 detik.

Baca juga: Update Letusan Gunung Marapi di Sumbar: Status Waspada, Warga Dilarang Mendekati Puncak

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gunung Marapi dan Gunung Merapi

Media asing soroti letusan Gunung Marapi

Berikut media Internasional yang memberitakan letusan Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023):

1. NHK World Japan: Dampak letusan Marapi terhadap tsunami di Jepang

Lembaga penyiaran publik di Jepang, NHK World Japan memberitakan kabar letusan Gunung Marapi pada 3 Desember 2023 melalui artikel berbahasa Jepang "Massive Eruption at Indonesian Volcano No Tsunami Impact on Japan, Japan Meteorological Agency".

Dalam artikel tersebut, letusan Gunung Marapi ikut menjadi perhatian Badan Meteorologi Jepang untuk menyelidiki apakah letusan itu berdampak pada gelombang tsunami di Jepang.

Hasil penyelidikan menunjukkan, letusan Gunung Marapi tidak berdampak tsunami di Jepang. Tidak ada perubahan signifikan terhadap pasang surut air laut yang teramat di stasiun pasang surut di Jepang.

Selanjutnya, Badan Meteorologi Jepang mengumumkan ke publik pada Senin (4/12/2023) pukul 3 pagi waktu setempat.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, letusan Gunung Marapi yang menghasilkan asap vulkanik dengan ketinggian sekitar 15.000 meter dapat memicu tekanan air laut sehingga menimbulkan tsunami.

Baca juga: [POPULER TREN] Mengapa Rumah Bisa Tersambar Petir | Penjelasan PVMBG soal Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba

2. AP News: Larangan pendakian Gunung Marapi

Kondisi Gunung Marapi saat meletus, Minggu (3/12/2023).  Antara/HO- BPBD Agam Kondisi Gunung Marapi saat meletus, Minggu (3/12/2023).

AP News mengunggah artikel "Indonesia’s Marapi volcano erupts for the second day as 12 climbers remain missing" pada Senin (4/12/2023).

Disebutkan bahwa sebanyak 11 pendaki meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi. Tim gabungan juga masih berupaya untuk mengevakuasi pendakian lainnya.

Total, ada 75 pendaki yang terjebak di gunung setinggi 2.900 meter itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com