Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

4 Jurnalis Hebat yang Kisahnya Menginspirasi

Kompas.com - 30/11/2023, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Jurnalis adalah garda terdepan dalam memberikan informasi terpercaya kepada khalayak umum. Itulah mengapa, mereka harus melewati beragam tantangan dalam mengungkapkan suatu kasus atau fakta.

Mereka sering kali terjun ke lapangan hingga nyawa yang menjadi taruhannya. Seperti tokoh Kinara dalam serial Sengkarut milik siniar Tinggal Nama episode “Titik Balik” dengan tautan s.id/TNSengkarut1.

Dikisahkan Kinara, seorang jurnalis muda, mempunyai tekad yang kuat untuk mengungkap misteri pembunuhan kakaknya, Bima. Dalam prosesnya, ternyata ia dihadapkan dengan rahasia besar seorang politikus ternama, Sengkuni, yang mengancam nyawanya.

Selain Kinara, ternyata juga terdapat jurnalis pemberani yang berhasil mengungkapkan fakta dari kasus-kasus yang sedang diangkatnya. Siapa sajakah mereka?

1. Motaz Aziza

Konflik antara Palestina dan Israel yang telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Gaza masih berlanjut hingga saat ini. Untuk mengungkap situasi dan keadaan sesungguhnya di Gaza kepada masyarakat dunia, sosok jurnalis sangat dibutuhkan.

Salah satu dari banyaknya jurnalis yang masih aktif membagikan informasi terkini adalah Motaz Azaiza. Sejak serangan genosida diluncurkan pada 7 Oktober 2023, Motaz Azaiza menjadi saksi kekejaman Israel terhadap penduduk Gaza.

Baca juga: Sampah Lautan yang Tak Pernah Usai

Setiap hari, ia aktif mengunggah video maupun foto keadaan di wilayah Gaza. Motaz juga menjadi garda terdepan dalam menginformasikan situasi di sana, seperti saat terputusnya pasokan makanan, listrik, internet, hingga serangan brutal tentara Israel.

Dilansir The New Arab, Motaz sangat menyukai fotografi sehingga awalnya ia membuka Instagram untuk memotret kehidupan sehari-hari di Gaza. Namun, serangan Israel yang tak pernah berhenti sejak 1948, membuat Motaz terpaksa meliput agresi Israel tahun 2014 dan 2021.

Sampai saat ini, sudah lebih dari puluhan jurnalis yang tewas karena serangan tentara Israel. Padahal, hukum humaniter internasional mengatur bahwa setiap wartawan dengan identitas pers tidak boleh menjadi sasaran kekerasan pihak manapun saat bertugas.

2. Marie Colvin

Marie adalah jurnalis perang asal Amerika yang terkenal karena sikap tak gentarnya dalam bekerja sebagai koresponden luar negeri. Ia bekerja untuk surat kabar Inggris, The Sunday Times, sejak 1985 sampai 2012 atau terhitung kurang lebih 30 tahun.

Sejak tahun 2001, Marie telah mengenakan penutup mata karena terkena pecahan peluru. Selain itu, pada 1999, ia juga pernah tinggal bersama 1.500 perempuan dan anak-anak yang terjebak di konflik Timor Timur dan publikasinya berhasil menyelamatkan mereka.

Sayangnya, pada 22 Februari 2012, Marie tewas saat meliput serangan di Homs, Suriah, yang merupakan bagian dari perang saudara. Banyak yang berspekulasi bahwa Marie bukanlah tewas karena kebetulan, melainkan sengaja dibunuh oleh Pemerintah Suriah.

3. Anna Erelle

Anna Erelle (nama samaran) adalah jurnalis investigatif terhadap jihad ekstrimis di Eropa. Untuk mengetahui lebih dalam terhadap organisasi itu, ia bahkan berani menyamar sebagai gadis berusia 20 tahun bernama Melodie dan berkontak dengan seorang jihadis Perancis bernama Abu Bilel secara daring.

Namun, lama-kelamaan pekerjaannya menjadi begitu intens sehingga dia akhirnya harus memutuskan tugas tersebut agar tetap aman. Bahkan, hingga saat ini, organisasi ekstrem ISIS masih memburu gadis ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com