Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Hujan Meteor Taurids 4-5 November 2023, Ini Cara Melihatnya

Kompas.com - 02/11/2023, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan meteor taurid akan menghiasi langit Indonesia pada 4-5 November 2023.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (1/11/2023), fenomena hujan meteor taurid terjadi setiap tahun dari 7 September hingga 10 Desember 2023.

Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging membenarkan puncak hujan meteor taurid akan berlangsung di Indonesia.

"Iya, arahnya dari rasi taurus," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Puncak hujan meteor taurid akan berlangsung pada 4 November 2023 malam hingga keesokan paginya 5 November 2023.

Lalu, jam berapa hujan meteor taurid bisa ditonton di langit Indonesia?

Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya


Waktu puncak hujan meteor taurid

Peneliti astronomi dan astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengatakan, hujan meteor taurid sebenarnya dapat terlihat sejak September 2023.

"Tapi puncaknya 4 November setelah tengah malam sampai dini hari," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Menurut Clara, pada puncaknya, fenomena tersebut akan menghasilkan 10-15 meteor yang jatuh per jam.

Dia menjelaskan, hujan meteor ini terjadi saat Bumi sedang melintasi wilayah yang terdapat banyak partikel dan debu di daerah itu.

Debu dan partikel tersebut akan melintas menuju atmosfer Bumi sehingga tampak seperti hujan meteor.

Fenomena ini terjadi akibat debu yang ditinggalkan oleh Asteroid 2004 TG10. Selain itu, partikel tersebut berasal dari puing-puing Komet 2P Encke.

"Bedanya dengan hujan meteor yang lain adalah asosiasinya dengan komet dan terlihat dari rasi Taurus," tambah dia.

Clara menyebutkan, hujan meteor taurid terlihat dari arah rasi Taurus yang ada di langit utara. Ini membuat namanya menjadi hujan meteor taurids.

Sebaliknya, hujan meteor lain seperti Orionid berasal dari sisa debu komet Halley dan terlihat dari rasi Orion yang terletak pada ekuator langit.

Baca juga: Profesor Harvard Temukan Potongan Teknologi Alien dari Meteor di Papua Nugini, Bagaimana Bentuknya?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com