Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Buatan INKA Masih Bermasalah, Jonan Sudah Ingatkan sejak 2015

Kompas.com - 26/10/2023, 14:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak diresmikan pada akhir Agustus 2023, persoalan teknis LRT Jabodebek bermunculan secara silih berganti.

Terbaru, manajemen LRT Jabodebek terpaksa mengurangi kecepatan hingga 50 persen di beberapa titik karena kepingan roda yang cepat aus.

Kondisi ini membuat waktu perjalanan LRT Jabodebek akan semakin lama.

Bahkan, pihak manajemen baru mengetahui persoalan ini setelah dua bulan beroperasi.

Akibat persoalan ini juga, banyak rangkaian kereta milik LRT Jabodebek tidak beroperasi dan harus masuk bengkel.

"Total ada 18 trainset yang rodanya sudah aus. Jadi belasan train set ini harus masuk ke bengkel bubut untuk diperbaiki," kata Manajer Humas LRT Jabodebek, Kuswardojo, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Dampaknya, saat ini hanya ada 9 LRT Jabodebek yang beroperasi dan 103 perjalanan dibatalkan.

Sebagai informasi, seluruh LRT Jabodebek ini merupakan produk dalam negeri yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (INKA).

Baca juga: Kata Pengelola soal Keluhan Jadwal Keberangkatan LRT Jabodebek Tidak Sinkron

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan, menyampaikan terima kasih atas pesan menyentuh dari penumpang yang menceritakan pengalamannya naik kereta rel listrik (KRL) saat sakit.Instagram @ignasius.jonan Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan, menyampaikan terima kasih atas pesan menyentuh dari penumpang yang menceritakan pengalamannya naik kereta rel listrik (KRL) saat sakit.

Peringatan Jonan pada 2015

Pada 2015, Ignasius Jonan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan telah memperingatkan bahwa kereta buatan INKA tak layak untuk angkutan orang.

Pasalnya, kereta-kereta tersebut tidak memenuhi aspek keselamatan.

"Kalau memang untuk gerbong barang boleh karena tidak terlalu kompleks. Atau juga untuk wagon, kereta penumpang yang ditarik lokomotif boleh," kata Jonan saat itu, dikutip dari Kompas.com (21/7/2023).

"Tapi kalau yang model KRL, KRD, dan lain sebagainya itu sebaiknya tidak usah, apalagi bikin trem," sambungnya.

Baca juga: Ramai soal Video Penyandang Disabilitas Sempat Tidak Dapat Kursi Prioritas, Ini Kata LRT

Menurut Jonan, hal ini juga yang melatarbelakangi kereta buatan INKA tak pernah digunakan untuk layanan KRL Commuter Line.

Diketahui, KRL Commuter Line merupakan kereta bekas yang diimpor dari Jepang.

"Kalau kualitasnya tidak sempurna, di samping membahayakan, kalau nanti sering mogok, yang diprotes pasti operatornya," ujarnya.

"Produksi mereka belum sebagus seperti yang diharapkan masyarakat," tutupnya.

Baca juga: Jadi Kereta Tanpa Masinis Pertama di Indonesia, Bagaimana Sistem Operasi LRT Jabodebek?

(Sumber: Kompas.com/Dzaky Nurcahyo, Yohana Artha Uly | Editor: Jessi Carina, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com