KOMPAS.com - Fosil dan artefak sering kali dianggap sama, sebab keduanya adalah sesuatu yang merupakan peninggalan masa lampau.
Baik artefak maupun fosil, merupakan benda-benda penting yang dapat memberikan pengetahuan tentang masa lampau, terutama dalam studi kajian arkeologi.
Namun, meski keduanya memiliki beberapa kesamaan, fosil dan artefak sebenarnya adalah dua hal yang sangat berbeda.
Baca juga: Misteri Temuan Perhiasan Zaman Perunggu dan Sisa-sisa Fosil Hewan di Ladang Wortel
Lantas, apa perbedaan fosil dan artefak?
Dilansir dari laman Departemen Perlindungan Lingkungan Florida, fosil adalah jejak kehidupan masa lalu yang hidup sebelum zaman sejarah.
Fosil ada dalam berbagai bentuk, seperti kerang laut, tulang binatang, cetakan daun, kayu, bahkan liang binatang atau jejak kaki yang terawetkan di dalam batu.
Karena daging bertekstur lunak, ia tidak dapat diawetkan dengan baik. Oleh karena itu, banyak fosil yang hanya mewakili bagian keras dari hewan aslinya, seperti cangkang, tulang, dan gigi.
Seorang ilmuwan yang mempelajari fosil disebut ahli paleontologi. Fosil memberikan informasi penting tentang kehidupan masa lalu di bumi.
Berdasarkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di batuan, para ilmuwan seringkali dapat menentukan seperti apa iklim zaman dahulu.
Baca juga: Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun
Artefak adalah benda yang dibuat atau digunakan oleh manusia. Istilah tersebut umumnya diterapkan pada barang-barang yang sudah sangat tua (ratusan hingga ribuan tahun).
Dikutip dari laman National Geographic, artefak mencakup seni, peralatan, dan pakaian yang dibuat oleh orang-orang dari waktu dan tempat mana pun
Istilah ini juga dapat digunakan untuk merujuk pada sisa-sisa suatu benda, seperti pecahan tembikar atau barang pecah belah.
Baca juga: Restitusi Artefak Kolonial, Pemulihan Narasi Sejarah dan Identitas Indonesia
Artefak sangat berguna bagi para arkeolog atau akademisi yang ingin belajar tentang suatu budaya.
Para arkeolog dapat menggali daerah di mana budaya kuno hidup dan menggunakan artefak yang ditemukan untuk mempelajari masa lalu.