Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Sampah Kian Parah, Ilmuwan Temukan Semut Terjerat Plastik untuk Pertama Kalinya

Kompas.com - 21/10/2023, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dampak polusi plastik mulai menyerang serangga, menandai tonggak sejarah dalam permasalahan sampah di permukaan Bumi.

Berbagai macam sampah plastik di darat, laut, maupun udara dapat menjerat dan melukai binatang. Bahkan, tak jarang binatang yang mengira plastik sebagai makanan.

Namun, untuk pertama kalinya, para ilmuwan mendokumentasikan semut yang terjerat dalam serat plastik. Dampak dan luasnya fenomena ini belum diketahui secara pasti.

Kendati demikian, menurut para ilmuwan, masuknya serangga dalam kelompok binatang yang terlilit plastik menandakan masalah plastik yang semakin parah.

Polusi akibat ulah manusia ini pun berdampak pada lebih banyak satwa liar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Ilmuwan Sebut 6 dari 9 Batasan Dilanggar Manusia, Bumi Tak Lagi Layak Huni


Ilmuwan menemukan semut terjerat plastik

Dilansir dari IFL Science, Rabu (18/10/2023), Armand Rausell-Moreno dari Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam di Madrid, Spanyol pertama kali menemukan dan memperhatikan semut yang terperangkap plastik pada 2022.

Saat itu, dia tengah melakukan penelitian lapangan di pulau La Palma, Spanyol.

Tertarik dengan observasi tersebut, dia kemudian menghubungi pakar semut J Manuel Vidal-Cordero dan Alvaro Luna, profesor di Universitas Eropa Madrid.

Kedua pakar itu juga diketahui tertarik pada dampak plastik terhadap alam, tak terkecuali binatang.

Alvaro Luna yang menjadi penulis utama dalam studi ini mengatakan, merasa tertarik dengan observarsi semut terperangkap plastik.

"Karena saya biasanya membaca banyak artikel ilmiah tentang polusi plastik dan belum menemukan apa pun yang dipublikasikan mengenai hal ini," kata Luna.

Melalui studi dalam jurnal Ecological Entomology, ketiganya menjelaskan bagaimana mengumpulkan 113 semut dari 40 lokasi berbeda di sekitar La Palma.

Hasilnya, mereka menemukan tiga ekor semut yang telah terbungkus atau terjerat sejenis serat.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Virus Misterius di Dasar Palung Mariana, Apa Itu?

Dikutip dari laman Science News, Kamis (12/10/2023), uji laboratorium menunjukkan, dua serat terbuat dari plastik.

Serat plastik ini terlilit di sekitar perut semut pertama, sedangkan serat lain terperangkap di sekitar kaki semut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com