Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UIN Jambi Bantah Mahasiswa Korban "Bullying" Minta Maaf, Kampus: Hanya Membuat Video Klarifikasi

Kompas.com - 14/10/2023, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saefuddin Jambi membantah bahwa mahasiswi yang menjadi korban bullying menyampaikan permintaan maaf.

Sebelumnya, beredar video bullying UIN Jambi di mana sekumpulan mahasiswa tampak merundung mahasiswi yang tengah berada di dalam lift.

Setelah video tersebut beredar, pihak kampus memanggil pelaku dan korban lalu menjatuhkan teguran kepada mahasiswa yang melakukan bullying.

Di sisi lain, korban juga menandatangani surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video bullying UIN Jambi ke TikTok. Ia juga membuat video klarifikasi di TikTok.

Setelah itu, beredar narasi di media sosial X bahwa korban meminta maaf padahal dirinya menjadi korban bullying.

Menurut pihak Humas UIN Jambi, tidak ada satu pun kata "maaf" yang disampaikan korban.

Humas UIN Jambi mengatakan, korban hanya membuat video klarifikasi untuk memberitahukan bahwa permasalahan bullying yang ia alami telah selesai.

"Perlu diluruskan tidak ada satu kalimat 'maaf' disebutkan dalam video yang dibuat anak itu," ujar Humas UIN Jambi dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (14/10/2023).

Baca juga: Ramai soal KPAI Disebut Selalu Melindungi Pelaku Bullying, Ini Penjelasan KPAI

Kronologi bullying UIN Jambi

Humas UIN Jambi menjelaskan, peristiwa bullying seperti beredar di media sosial dialami oleh mahasiswi semester 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bernama Cintria.

Bullying UIN Jambi terjadi pada Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 15.00 WIB di Gedung Kuliah Terpadu (GCR) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Kampus II.

Dilansir dari laman UIN Jambi, korban menuturkan, bullying bermula ketika dirinya bersama temannya akan turun dari lantai 4 ke lantai 1.

Namun, pada saat itu lift terlebih dahulu naik ke lantai 9 di mana pelaku yang berjumlah lima orang juga turun ke lantai 1.

Setelah itu, salah satu pelaku memanggil temannya agar keluar dari lift untuk masuk kembali ke kelas.

Pelaku lainnya juga bertanya kepada korban apakah ia merupakan teman sekelasnya.

"Bukan kami mahasiswa baru," jawab Cintria.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com