Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sepinya Pasar Tradisional Hanya karena Kehadiran TikTok Shop?

Kompas.com - 25/09/2023, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pihak belakangan menyoroti kehadiran TikTok Shop yang dinilai berimbas pada sepinya pasar tradisional maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dengan alasan tersebut, dikabarkan muncul rencana pemerintah untuk mengeluarkan aturan pembatasan terkait TikTok Shop.

Dikutip dari Kompas.com (24/9/2023), Presiden Joko Widdodo (Jokowi) pun mengakui bahwa TikTok Shop telah membuat penjualan produksi UMKM hingga pasar konvensional anjlok.

Menurutnya seharusnya TikTok berperan hanya sebagai media sosial saja bukan ekonomi media.

"Itu berefek pada UMKM, pada produksi di usaha kecil, usaha mikro dan juga pada pasar," kata Presiden Jokowi

Karena adanya persaingan harga di e-commerce tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menyiapkan aturan untuk mengendalikan niaga elektronik berbasis media sosial.

Regulasi ini, kata dia, dirancang untuk mengatur fungsi aplikasi sebagai media sosial dan platform perdagangan atau media ekonomi.

"Masih berada posisi regulasinya di Kementerian Perdagangan. Yang lain-lainnya sudah rampung, tinggal di Kementerian Perdagangan. Kita tunggu," kata Jokowi.

Lantas, apakah sepinya pasar pasar tradisional dan UMKM hanya disebabkan karena TikTok Shop?

Baca juga: Sejarah Pasar Tanah Abang, Dulu Jadi Primadona, Kini Merana

Penjelasan ahli

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi menjelaskan, penyebab sepinya pasar tradisional menurut dia bukan karena TikTok Shop semata.

"E-commerce yang masalah bukan cuma Tiktok Shop, hampir semua e-commerce kan barangnya banyak impor," terang Bhima kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Ia menilai banyaknya barang impor inilah yang kemudian "memukul" para produsen lokal.

"Kalau mau diatur jangan cuma Tiktok Shop tapi juga diperketat aturan impor Shopee, Tokopedia dan lainnya," terangnya.

Selain itu ia menilai sepinya pasar tradisional seperti Tanah Abang menurutnya juga dipengaruhi dari pelemahan daya beli kelompok menengah ke bawah.

"Tekanan kenaikan harga pangan terutama beras jelas berdampak ke menurunnya permintaan barang non-pangan seperti pakaian jadi," paparnya.

Baca juga: 6 Fakta Panti Asuhan di Medan Diduga Eksploitasi Anak dengan Mengemis Online di TikTok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com