Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sepak Terjang Rustem Umerov, Kandidat Menhan Baru Ukraina

Kompas.com - 04/09/2023, 13:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencalonkan Rustem Umerov untuk menggantikan Menteri Pertahanan (Menhan) Oleksiy Reznikov yang dicopot pada Minggu (3/9/2023).

Pergantian Menhan Ukraina diumumkan melalui video pada malam hari, di tengah upaya pemerintah menangani kasus dugaan korupsi di lingkup pejabat militer selama invasi Rusia.

"Sekarang Rustem Umerov akan menjadi Kepala Kementerian (Pertahanan). Saya berharap parlemen mendukung kandidat ini," ujar Zelensky, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Menurut Zelensky, anggota parlemen akan dipanggil untuk melakukan pemungutan suara terkait pencalonan Umerov pada minggu ini.

Parlemen pun disebut telah mengenal sosoknya dengan baik, sehingga Umerov tidak memerlukan pengenalan lebih lanjut.

Lantas, seperti sepak terjang Rustem Umerov yang menjadi kandidat Menhan baru Ukraina?

Baca juga: Alasan Menteri Pertahanan Ukraina Dicopot di Tengah Perang


Sepak terjang Rustem Umerov

Rustem Umerov yang digadang-gadang akan menjadi Menteri Pertahanan Ukraina adalah anggota terkemuka komunitas Tatar Krimea.

Tatar Krimea merupakan kelompok etnik bagian dari bangsa Turkiye yang awalnya tinggal di Krimea.

Dilansir dari The Guardian, Umerov lahir di Soviet Uzbekistan, negara tempat keluarganya diasingkan di bawah pemerintahan Joseph Stalin, seorang diktator Uni Soviet.

Saat masih kecil, ketika Tatar akhirnya diizinkan kembali pada 1980-an hingga 1990-an, dia dan keluarga kemudian pindah ke Krimea di Ukraina.

Pria Muslim yang kini berusia 41 tahun ini memulai bisnis telekomunikasi pada 2004 dan terpilih menjadi anggota parlemen pada 2019.

Dia juga sempat menjabat sebagai salah satu ketua Platform Krimea, sebuah upaya diplomatik untuk mengembalikan aneksasi atau pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014.

Rusia merebut kekuasaan Krimea dari Ukraina pada 2014, dan mendorong referendum yang dicap sebagai tindakan tidak sah oleh Ukraina dan sekutu baratnya.

Kala itu, sebagian besar Komunitas Tatar yang mencakup 12-15 persen dari dua juta penduduk Krimea memboikot pemungutan suara untuk menentukan nasib wilayah mereka.

Umerov pun tercatat sebagai penasihat mantan Ketua Majelis Rakyat Tatar Krimea, Mustafa Dzhemilev.

Moskwa sempat melarang perkumpulan tradisional minoritas Muslim Tatar tersebut dan menyatakannya sebagai organisasi ekstremis.

"Para propagandis Rusia menciptakan narasi yang membagi bangsa Ukraina menjadi beberapa etnis untuk membenarkan tindakan militer mereka di wilayah negara kami," kata Umerov kepada situs berita Yordania, AmmanNet (25/4/2022).

"Kami tidak merasakan chauvinisme atau Islamofobia (di Ukraina) terkait etnis atau agama kami, lanjutnya.

Baca juga: Dua Pesawat Ukraina Bertabrakan, Tiga Pilot Angkatan Udara Tewas

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com