Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Buah dengan Kandungan Serat Tinggi, Baik untuk Pencernaan

Kompas.com - 26/08/2023, 06:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comSerat merupakan zat gizi yang berguna untuk memelihara usus dan memperlancar buang air besar (BAB).

Selain itu, serat juga berguna untuk mengontrol berat badan serta dianjurkan untuk dikonsumsi pada penderita kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2.

Oleh karena itu, baik bagi seseorang untuk mendapat asupan serat dengan mengonsumsi berbagai makanan alami seperti buah-buahan.

Baca juga: Mengenal Buah Camu Camu dan Khasiatnya bagi Kesehatan

Lantas, apa saja buah-buahan tinggi serat?

9 Buah tinggi serat

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut buah yang mengandung serat tinggi:

1. Pir

Pir memiliki rasa yang manis dan berair. Tekstur dari daging buah ini masir dan halus sehingga nikmat untuk dikonsumsi.

Dikutip dari HealthLine, satu buah pir berukuran sedang mengandung serat sebanyak 5,5 gram atau 3,1 gram per 100 gram.

Selain itu, pir juga mengandung zat gizi lain, seperti vitamin A, B1, B2, C, niacin, kalsium, fosfor, dan zat besi.

2. Stroberi

Stroberi adalah buah yang biasa dijadikan camilan dan campuran berbagai desert. Biasanya, buah ini terasa asam dan manis dengan tesktur lunak.

Buah berwarna merah ini diketahui mengandung 2 gram serat per 100 gramnya.

Selain serat, stroberi juga juga mengandung vitamin C, B9, mangan, dan potasium yang juga bermanfaat bagi tubuh.

3. Alpukat

Alpukat merupakan buah dengan tekstur daging yang lunak dan cenderung lembut serta biasanya dijadikan jus. 

Buah ini juga memiliki serat cukup tinggi sehingga baik untuk dikonsumsi.

Alpukat mempunyai kandungan serat sebanyak 6,7 gram per 100 gram.

Tak hanya itu, alpukat juga menyediakan nutrisi lain, seperti vitamin C, E, B, potasium, dan magnesium.

Baca juga: 10 Buah dengan Kandungan Gula Terbanyak, Apa Saja?

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com