Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Minta Pemeriksaan Kejiwaan Mario Dandy, Upaya Meringankan Hukuman?

Kompas.com - 12/07/2023, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuasa hukum terdakwa kasus penganiayaan Mario Dandi Satrio, Andreas Nahot Silitonga memohon kepada hakim untuk memeriksa kejiwaan kliennya di Lapas Salemba, Jakarta Pusat.

Menurutnya, pemeriksaan ini diperlukan sebagai bahan pembelaannya dalam sidang.

"Kami mau minta izin secara tertulis, tadi sudah disampaikan juga melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), ini mohon pemeriksaan psikiater terhadap Mario," kata Andreas dalam sidang, Selasa (11/7/2023).

Ketua Majelis Hakim Alimin Ribut Sujono pun mempersilakannya untuk menjadwalkan pemeriksaan kejiwaan Mario.

Hanya saja, pemeriksaan ini tak boleh mengganggu jadwal persidangan.

Lantas, apakah pemeriksaan kejiwaan ini bagian dari upaya untuk meringankan hukuman Mario Dandy?

Baca juga: Begini Isi Chat Mantan Kekasih yang Buat Mario Dandy Senyum Saat Persidangan


Penjelasan pakar hukum pidana

Ahli hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan, pemeriksaan kejiwaan ini memang usaha untuk meringankan hukuman.

Akan tetapi, ketika Mario Dandy bisa mengikuti sidang dengan baik, ia menyebut permintaan itu tidak berdasar.

Dalam pandangannya, Mario Dandy selama persidangan mampu mengikutinya dengan baik.

"Mario Dandy bisa mengikuti dengan baik, dia mengerti dakwaan, mengerti perbuatannya, dan bisa menjawab pertanyaan," kata Fickar kepada Kompas.com, Rabu (12/7/2023).

"Setiap sidang kan ditanyakan apakah terdakwa sehat, bisa mengikuti sidang," sambungnya.

Jika memang ada gangguan jiwa, hal itu semestinya dikemukakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan awal tersebut.

Fickar menuturkan, upaya ini akan berpengaruh ketika gangguan kejiwaan sudah ada sejak peristiwa penganiayaan.

"Akan dilihat sejak kapan gangguannya, karrna yang bisa berpengaruh adalah keadaan-keadaan kejiwaan ketika terdakwa melakukan tindak pidana atau kejahatan," jelas dia.

"Apakah kesengajaan atau kelalaian? Apakah kesengajaan itu spontan atau direncanakan? Ini tentu berkaitan dengan kejiwaannya," lanjutnya.

Karena itu, pembuktian kejiwaan terdakwa biasanya lebih ditujukan pada waktu terdakwa melakukan tindak pidana.

Menurutnya, keadaan terdakwa ketika melakukan tindak pidana juga akan berpengaruh pada berat atau ringannya tuntutan jaksa dan putusan hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com