KOMPAS.com - Warna mata Anda ditentukan oleh interaksi kompleks antara berbagai gen yang Anda warisi, dan terkadang akibat mutasi.
Namun, Anda tidak selalu bisa memprediksi warna mata bayi hanya berdasarkan warna mata kedua orang tuanya.
Ada proses rumit di balik mata yang kita warisi dan ini bisa membawa hasil yang sangat tidak biasa. Misalnya, dua orang tua bermata biru bisa menghasilkan bayi bermata coklat.
Umumnya, setiap orang memiliki warna mata yang sama seumur hidup. Namun ada berbagai kondisi yang menyebabkan warna mata seseorang berubah, seperti kecelakaan atau kondisi medis.
Baca juga: 5 Hewan Populer yang Terancam Punah, Ada Orang Utan dan Panda
Dilansir dari laman BBC Science Focus, hijau disebut sebagai warna mata paling langka di dunia. Dalam sebuah survei pada 2014, menemukan hanya sembilan persen orang dengan mata hijau.
Sementara 45 persen memiliki mata cokelat, 18 persen memiliki mata hazel, dan 27 persen memiliki mata biru.
Namun, satu persen orang dalam survei itu mengatakan mereka memiliki warna mata yang bukan cokelat, biru, hazel, maupun hijau.
Yang lebih jarang adalah kondisi albinisme, suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 1 dari 20.000 orang, di mana warna mata merah atau merah muda.
Dalam kasus ini, irisnya bening, tetapi pembuluh darah di dalam mata membuatnya tampak merah muda atau merah.
Baca juga: Dari Kremasi hingga Jasad Dimakan Hewan, Ini 8 Ritual Pemakaman Paling Unik di Dunia
Dilansir dari A-Z Animals, berikut ini adalah 5 warna mata yang paling langka di dunia:
Kurang dari satu persen populasi manusia dunia memiliki mata abu-abu. Kelompok etnis dan wilayah geografis yang berbeda memengaruhi variasinya.
Bagaimana seseorang bisa memiliki warna mata ini tidak sepenuhnya dipahami. Namun pencahayaan berperan dalam seberapa intens warna ini muncul.
Terkadang mereka yang bermata abu-abu memiliki warna abu-abu kebiruan atau abu-abu berasap di irisnya. Warna mata ini lebih sering pada orang-orang dari Eropa utara dan timur.
Baca juga: 9 Peradaban Manusia yang Hilang, Apa Saja?
Mata hijau ada di sekitar dua persen dari populasi global. Ini lebih umum di beberapa negara Eropa seperti Islandia dan Irlandia.