Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Twit Pengunjung Mengaku Diminta Uang Parkir 2 Kali di Blok M, Ini Kata Dishub DKI

Kompas.com - 04/07/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warganet mengaku ditarik uang parkir sebanyak 2 kali di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Hal tersebut ia utarakan melalui twit ini di Twitter pada Senin (3/7/2023) yang sudah ditayangkan sebanyak 936.800 kali.

Pengunggah mengatakan, awalnya ia terlebih dulu mengambil tiket parkir ketika memasuki Blok M.

Tetapi, dia masih dimintai uang parkir oleh oknum tukang parkir yang ia sebut mengenakan seragam berwarna oranye.

Pungutan itu membuat pengunggah kesal lantaran ia masih harus membayar uang parkir lagi di gate keluar ketika pulang.

"Masuk, ambil tiket parkir. Trus parkir di jalanan dalem, itu nanti kalo mau pulang dimintain sama kang parkir seragam oranye. Naek mobil dimintain 10rb, motor 2rb. E EH keluar bayar tiket parkir yg jam-jam an itu lagi. SUMPAH GW PALING MALES PARKIR DI BLOK M!" cuit pengunggah.

Baca juga: Cerita Wanita Mobilnya Terjebak Tidak Bisa Keluar di Parkir Liar PRJ, Bayar 50.000

Berulang kali dimintai uang parkir oleh oknum

Saat dikonfirmasi, pengunggah bernama Rahadian Abimanyu Sadewa mengaku, peristiwa ia membayar parkir 2 kali di Blok M sudah terjadi berulang kali, baik ketika ia mengendarai mobil maupun sepeda motor.

Salah satunya terjadi pada pekan lalu ketika ia mengunjungi Blok M dengan mengendarai sepeda motor.

Pada saat itu, Rahadian memarkirkan motornya di depan gerai Starbucks ketika malam hari namun ia dimintai uang parkir senilai Rp 2.000.

"Keluar bayar tiket parkir lagi (di gate keluar) Rp 6.000. Setiap saya parkir di Blok M. Sudah lebih dari 10 kali," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Polisi Bolehkan Warga Buka Lapak Parkir Sekitar Jakarta Fair: Asal Jangan Memeras

Pernah dimintai uang parkir Rp 10.000

Lebih lanjut, Rahadian juga mengaku pernah dimintai uang parkir senilai Rp 10.000 ketika memarkirkan kendaraanya di Blok M.

Peristiwa tersebut terjadi ketika ia memarkirkan mobilnya di depan Daitokyo Sakaba.

Awalnya, ia mengetahui ada oknum tukang parkir yang berjaga di kawasan tersebut. Namun, ia menghiraukan keberadaan oknum itu.

Tetapi, oknum tukang parkir secara tiba-tiba memukul kaca mobil Rahadian lalu meminta uang parkir senilai Rp 10.000.

"Kalau naik motor saya biasa parkir depan Filkop atau Starbucks dan deretan situ, dimintain Rp 2.000. Saya liat yang suka narikin parkir itu petugas di deretan Filkop sama Starbucks, Daitokyo Sakaba-Claypot Popo," kata Rahadian.

"Jadi saya sekarang biasa bawa motor aja. Karena saya sering meeting di Starbucks atau Filkop, saya selalu dimintain parkir Rp 2.000 sama petugas yang seragam oranye jaga di situ. Mau siang malam," tambahnya.

Lantas, apa kata Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta soal keluhan tersebut?

Baca juga: Ramai soal Tanda Parkir Gratis di Pintu ATM BRI, Ini Penjelasannya...

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com