Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Daging Kurban yang Berubah Warna Kehijauan Setelah Dimasukkan "Chiller", Masih Bisa Dikonsumsi?

Kompas.com - 02/07/2023, 19:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang memperlihatkan kondisi daging kurban yang masih mentah dan sebagian dagingnya berubah warna menjadi kehijauan ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Sabtu (1/7/2023).

Dalam unggahan itu, pengunggah mengatakan bahwa daging kurban itu berubah warna  diduga setelah dimasukkan ke dalam chiller (mesin pendingin).

"Gaes daging qurban yg kek gini masih layak ga sih? Baru diambil di tempat sodara soalnya. Keknya taro di chiller doang ama dia. Apa buang aja yg bagian birunya itu?," tulis pengunggah.

Hingga Minggu (2/7/2023) sore, unggahan itu telah dilihat sebanyak 275.300 pengguna Twitter dan disukai lebih dari 1.623 pengguna lainnya.

Baca juga: Kolesterol Turun meski Makan Daging Kurban, Bagaimana Caranya?

Komentar warganet

Sementara itu, beberapa warganet juga ikut mengomentari unggahan tersebut. 

Mereka mengatakan daging tersebut berubah kehijauan karena sudah terkena air atau sudah dicuci lalu dimasukkan ke dalam pendingin.

"Itu udah kena air, daging sapi harusnya ga dicuci/kena air kalau mau dimasukin ke kulkas krn nanti bakalan busuk klo dicuci dlu, its okay sih kalau mau langsung dimasak. Tapi kalau mau disimpen dulu gaboleh kena air," ungkap akun ini.

Selain itu, beberapa warganet juga menyarankan agar daging tersebut tidak dikonsumsi apabila sudah mengeluarkan bau tak sedap.

Baca juga: Viral Obat Sakit Kepala Untuk Rebus dan Bikin Empuk Daging, Apa Bahayanya?

Lantas, apakah daging yang sudah berubah warna masih bisa dikonsumsi?


Masih bisa dikonsumsi selama daging tidak bau

Ramai soal daging yang berubah warna kehijauan diduga setelah dimasukkan dalam chiller.Twitter Ramai soal daging yang berubah warna kehijauan diduga setelah dimasukkan dalam chiller.
Ketua Kelompok Riset Teknologi Pengolahan Produk Hewani di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP BRIN) Andi Febrisiantosa mengatakan bahwa daging yang ada dalam unggahan tersebut sudah terkontaminasi oleh bakteri.

"Itu sudah terkontaminasi, kualitas daging sudah turun. Biasanya itu diakibatkan karena bakteri," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Andi menjelaskan, kemungkinan daging tersebut berubah warna menjadi kehijauan karena daging itu dicuci dan kurang bersih. Akibatnya, banyak air yang mengakibatkan mikroba mudah tumbuh.

"Bisa jadi dicuci dan kurang bersih sehingga banyak air yang menyebabkan mikroba mudah tumbuh walaupun dimasukkan chiller," jelasnya.

Baca juga: Mengapa Daging Kambing Bau Prengus?

Menurutnya, selama daging tidak memiliki bau, maka bagian yang berubah warna tersebut cukup dibuang saja.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com