Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Revolusi Perancis dan Faktor yang Menyebabkannya

Kompas.com - 26/06/2023, 08:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Revolusi Perancis, juga disebut Revolusi 1789, adalah gerakan revolusioner yang mengguncang Perancis antara tahun 1787 dan 1799.

Peristiwa ini berusaha mengubah hubungan antara penguasa dan orang-orang yang mereka perintah, serta untuk mendefinisikan kembali sifat kekuasaan politik.

Baca juga: 5 Penemuan Penting dari Revolusi Industri, Apa Saja?


Lantas, apa yang menyebabkan Revolusi Perancis terjadi, dan bagaimana peristiwa itu berakhir?

Mengenal revolusi Perancis

RevolusiPerancis  adalah peristiwa penting dalam sejarah dunia yang terjadi dalam kurun waktu 1787 dan 1799, berakhir dengan naiknya Napoleon Bonaparte.

Selama periode tersebut, warga Perancis secara radikal mengubah lanskap politik mereka, mencabut institusi yang berusia berabad-abad seperti monarki dan sistem feodal.

Baca juga: Mengenal Sejarah Awal Revolusi Industri

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, revolusi mulai terbentuk di Perancis ketika pengawas keuangan, Charles-Alexandre de Calonne, mengatur pemanggilan majelis "terkemuka".

Ia mengundang para uskup, bangsawan besar, dan beberapa perwakilan borjuis pada Februari 1787 untuk mengusulkan reformasi yang dirancang untuk menghilangkan defisit anggaran dengan meningkatkan pajak kelas istimewa.

Pergolakan yang terjadi di Perancis disebabkan oleh rasa muak terhadap aristokrasi Perancis dan kebijakan ekonomi Raja Louis XVI.

Meskipun berubah menjadi pertumpahan darah, Revolusi Perancis membantu membentuk demokrasi modern dengan menunjukkan kekuatan yang melekat pada kehendak rakyat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Napoleon Bonaparte Gagal Taklukkan Rusia

Penyebab revolusi Perancis

Ilustrasi Revolusi Prancis.Wikimedia Ilustrasi Revolusi Prancis.

Dilansir dari History, saat abad ke-18 berakhir, keterlibatan mahal Perancis dalam Revolusi Amerika, ditambah dengan pengeluaran mewah oleh Raja Louis XVI, telah membuat Perancis berada di ambang kebangkrutan.

Tidak hanya kas kerajaan yang kosong, tetapi beberapa tahun mengalami panen yang buruk, kekeringan, penyakit ternak, dan harga roti yang melonjak.

Hal tersebut telah memicu ketidakpuasan, terutama di kalangan petani dan kaum miskin perkotaan.

Baca juga: Sejarah Wagner Group, Tentara Bayaran yang Kini Balik Menyerang Rusia

Banyak yang mengungkapkan keputusasaan dan ketidakpuasan mereka terhadap rezim yang memberlakukan pajak berat, tetapi gagal memberikan bantuan apa pun.

Mereka mulai mengekspresikan kekecewaannya dengan merusak, merampok, dan melakukan mogok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com