Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Penipuan Terbaru Lewat DM Instagram, Pelaku Kirim Link Video Mesum

Kompas.com - 08/06/2023, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penipuan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp (WA) dikeluhkan warganet beberapa hari belakangan.

Pelaku berusaha mengelabuhi korban untuk menguras isi rekening dengan kedok mengirim undangan pernikahan dan menjadi kurir paket.

Terbaru, modus penipuan juga dilakukan melalui direct message (DM) Instagram.

Hal itu diketahui setelah akun ini mengunggah tangkapan layar berupa pesan yang ia terima dari akun tidak dikenal.

Akun tersebut mengirimkan pesan berisi link dengan URL tidak dikenal dengan kedok ada video mesum yang beredar.

"P P Lu udah liat video mesum teman lu yang lagi viral cowok ituh disebut nama lu dan tunjukin foto lu," tulis pelaku.

"Video yang paling atas kiri nonton aja ntar lu kaget," tambahnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Modus Penipuan Preorder iPhone oleh Si Kembar Rihana Rihani

Modus soceng video porno

Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, penipuan melalui DM Instagram tersebut merupakan phising dengan modus soceng video porno.

Phising merupakan kejahatan digital yang menargetkan data sensifit atau informasi korban melalui unggahan media sosial (medsos), pesan teks, atau email.

Istilah tersebut merupakan bentuk lain dari kata "fishing" dalam bahasa Inggris yang artinya memancing.

Bila link yang dikirimkan melalui DM Instagram diklik, maka korban akan diarahkan ke situs phising dan diminta memasukkan kredensial Instagram.

"Jika korbannya berusaha masuk ke situs tersebut, ia akan diminta memasukkan kredensialnya dan jika dimasukkan maka kredensial tersebut akan dicuri," kata Alfons kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Ramai soal Penipuan Bermodus File APK Pakai Voice Note, Pakar: Tidak Ada Ancaman

Cara mencegah phising

Lebih lanjut, Alfons menyampaikan bahwa situs phising dengan mudah bisa diganti dengan akun medsos lain, seperti Twitter, Facebook, Gmail, atau lainnya.

Ia mengingatkan agar pengguna medsos tidak memasukkan kredensial pada situs yang tidak diyakini keamanannya.

Tak hanya itu, pengguna juga disarankan untuk mengaktifkan two factor authentification atau verifikasi dua langkah di semua akun medsosnya.

Bila pengguna medsos telanjur mengisi situs phising, mereka sebaiknya mengganti password sesegera mungkin.

"Karena jika kita mengaktifkan two factor authentification maka sekalipun kredensial berhasil dicuri, akunnya tetap aman," papar Alfons.

"Ini (two factor authentification) yang harus diutamakan," tandasnya.

Baca juga: Polda Metro Ungkap Kronologi Penipuan Tiket Konser Coldplay di Sulawesi Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com