Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu BWF Hall of Fame yang Ramai karena Taufik Hidayat Sebut Nama Lee Chong Wei

Kompas.com - 05/06/2023, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - BWF Hall of Fame ramai jadi perbincangan menyusul kritik legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat soal pemilihan legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei ke dalam daftar BWF Hall of Fame.

Menurut Taufik, pemilihan Lee Chong Wei masuk dalam BWF Hall of Fame lantaran kantor BWF berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Menjawab kritikan itu, Lee Chong Wei meminta Taufik untuk mengklarifikasi keputusan BWF Hall of Fame kepada BWF.

"Saya tidak ada hubungannya dengan itu. Taufik seharusnya menghubungi BWF untuk klarifikasi," kata Lee Chong Wei.

Menurut Lee Chong Wei, pihaknya tidak menekan BWF untuk memasukkan namanya ke dalam Hall fo Fame.

"Saya tidak menyadarinya sampai BWF mengirim saya surat. Saya tidak tahu apakah Taufik tidak senang atau marah karena tidak terpilih. Dia belum berbicara kepada saya tentang hal itu," ungkapnya. 

Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, saat berbincang bersama media mengenai keberhasilan Anthony Ginting juara Badminton Asia Championships 2023 dalam acara Halalbihalal bersama Taufik Hidayat di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/5/2023).Ahmad Zilky/KOMPAS.com Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, saat berbincang bersama media mengenai keberhasilan Anthony Ginting juara Badminton Asia Championships 2023 dalam acara Halalbihalal bersama Taufik Hidayat di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Lee Chong Wei Disenggol Taufik Hidayat soal Masuk Hall of Fame, BWF Beri Klarifikasi

Apa itu BWF Hall of Fame

Dikutip dari BWF Awards Regulations, Hall of Fame menjadi satu di antara beberapa penghargaan BWF.

Hall of Fame merupakan penghargaan individu untuk menghormati pemain karena prestasi dan dedikasi mereka di dunia bulu tangkis.

Tercatat, beberapa kriteria bagi pemain untuk masuk ke dalam BWF Hall of Fame.

  • Memiliki pencapaian luar biasa sepanjang karier bulu tangkis
  • Memiliki kontribusi signifikan untuk olahraga di luar lapangan
  • Menjadi sosok panutan
  • Nomine harus sudah pensiun dari bulu tangkis dalam lima tahun atau lebih
  • Nomine harus memiliki pelayanan luar biasa untuk olahraga, dihormati secara internasional dalam bulu tangkis dan dihormati oleh badan olahraga dunia, seperti IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, WADA

Nominasi BWF Hall of Fame ini dapat diterima dari dewan atau federasi anggota BWF.

BWF Hall of Fame pertama kali digelar pada 1996 dan diberikan kepada empat legenda bulu tangkis Inggris, yakni S.S.C Dolby, George Alan Thomas, Betty Uber, dan Herbert Scheele.

Kendati demikian, BWF Hall of Fame bukanlah penghargaan rutin tahunan.

Penghargaan ini akan diberikan setelah adanya legenda bulu tangkis yang pensiun dan memenuhi kriteria.

Pemain tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei bertanding melawan pemain tunggal putra India, Prannoy Haseena Sunil Kumar pada pertandingan babak kedua BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (15/6/2017). Lee Chong Wei gagal melaju ke perempat final setelah kalah dengan skor 10-21 dan 18-21. Terkini, Lee Chong Wei buka suara terkait komentar Taufik Hidayat yang mempertanykan BWF memilihnya masuk daftar kehormatan Hall of Fame.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pemain tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei bertanding melawan pemain tunggal putra India, Prannoy Haseena Sunil Kumar pada pertandingan babak kedua BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (15/6/2017). Lee Chong Wei gagal melaju ke perempat final setelah kalah dengan skor 10-21 dan 18-21. Terkini, Lee Chong Wei buka suara terkait komentar Taufik Hidayat yang mempertanykan BWF memilihnya masuk daftar kehormatan Hall of Fame.

Baca juga: Lee Chong Wei Buka Suara Usai Disenggol Taufik Hidayat soal BWF Hall of Fame

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com