Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan AS dan China, Ini Pemimpin Negara dengan Gaji Terbesar di Dunia

Kompas.com - 25/03/2023, 21:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden, perdana menteri, atau kanselir menempati posisi tertinggi dalam suatu pemerintahan, tergantung sistem yang dianut.

Dengan menyandang posisi itu, para pemimpin negara ini disebut mendapatkan gaji tertinggi di antara para pejabat lainnya.

Daftar pemimpin negara dengan gaji tertinggi di dunia

Lantas, siapa pemimpin negara dengan gaji tertinggi di dunia?

1. Lee Hsien Loong (Singapura)

Dikutip dari World Population Review, Perdana Menteri Singapura ini menjadi pemimpin negara dengan gaji tertinggi di dunia, yakni 1,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 24,4 miliar per tahun.

Angka itu jauh lebih tinggi dari gaji yang diterima oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan 12 kali lipat lebih tinggi dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut beberapa pejabat senior pemerintah, gaji yang tinggi dimaksudkan untuk mencegah korupsi di antara para menteri dan menarik pejabat pemerintah paling cemerlang untuk melayani warga Singapura.

Tak heran, Singapura kini menjadi negara paling tidak korup di dunia.

Baca juga: 10 Negara Paling Korup di Dunia, Adakah Indonesia?


2. Carrie Lam (Hong Kong)

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berada di urutan kedua pemimpin negara dengan gaji tertinggi di dunia.

Carrie Lam menerima gaji sebesar 672.000 dollar AS atau sekitar Rp 10,2 miliar per tahun.

Angka gaji tahunan ini dicapai setelah pemerintah Hong Kong menerapkan usulan kenaikan gaji 12,4 persen untuk semua kepala pemerintahan.

Jumlah gaji tersebut dianggap sebagai insentif untuk merekrut dan mempertahankan pejabat pemerintah yang berkualifikasi tinggi.

Namun, Carrie Lam Lam menerima semua gajinya dalam bentuk tunai karena kurangnya rekening bank, menyusul sanksi AS terhadapnya dan pejabat Hong Kong dan China lainnya.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres, Berapa Gaji Presiden AS?

3.Scott Morrison (Australia)

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara kepada media untuk mengumumkan sanksi terhadap pejabat tinggi Rusia setelah invasi ke Ukraina timur, selama konferensi pers di Sydney pada 23 Februari 2022.AFP PHOTO/STEVEN SAPHORE Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara kepada media untuk mengumumkan sanksi terhadap pejabat tinggi Rusia setelah invasi ke Ukraina timur, selama konferensi pers di Sydney pada 23 Februari 2022.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, berada di urutan ketiga dengan gaji hampir 550.000 dollar AS atau sekitar Rp 8,3 miliar per tahun.

Gajinya meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu.

Pada Maret 2012, misalnya, Morrison memperoleh 140.910 dollar AS. Namun pada akhir Mei 2012, gajinya meningkat menjadi 231.250 dollar AS, sebelum mencapai gajinya saat ini sekitar 550.000 dollar AS.

4. Joe Biden (AS)

Dengan statusnya sebagai pemimpin negara adidaya dunia, banyak orang menganggap Joe Biden menjadi presiden dengan bayaran tertinggi.

Faktanya, Biden hanya memperoleh 400.000 dollar AS atau sekitar Rp 6 miliar per tahun.

Selain menjadi pegawai negara dengan bayaran tertinggi keempat, Biden juga memiliki akses ke fasilitas paling mewah, Gedung Putih dan Air Force One.

Baca juga: Jadi Orang Nomor Satu di Indonesia, Berapa Gaji Presiden?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com