KOMPAS.com – Kebanyakan orang akan merasa mengantuk setelah makan, terutama setelah makan dalam porsi banyak.
Rasa kantuk setelah makan dapat berpotensi bahaya jika setelah makan, seseorang mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan fokus tinggi.
Selain pada manusia, rasa kantuk setelah makan juga dialami oleh beberapa hewan.
Lalu, apa penyebab seseorang mengantuk setelah makan?
Baca juga: Mengapa Sulit Tidur meski Mengantuk?
Dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, rasa kantuk setelah makan terjadi karena jumlah darah yang mengalir ke arah saluran cerna bertambah.
Aliran darah ke usus tersebut digunakan untuk menjadi bahan bakar dalam mencerna makanan yang masuk.
“Sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak yang menyebabkan rasa kantuk setelah makan,” jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).
Sementara itu, dikutip dari Time, rasa kantuk setelah makan juga bisa dikarenakan manusia mempunyai “sinyal kewaspadaan” bawaan yang membuat mereka tetap terjaga dan waspada saat lapar.
Sinyal tersebut membantu mereka untuk menemukan dan mendapatkan makanan dengan bekerja keras.
Oleh karena itu, begitu manusia makan banyak, sinyal kewaspadaan ini akan menghilang dan digantikan dengan perasaan lelah.
Diketahui bahwa rasa kantuk setelah makan disebut dengan postprandial sleepiness atau kantuk postprandial. Bisa disebut juga “koma makanan”.
Baca juga: Malah Mengantuk dan Lelah Selepas Minum Kopi? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Selain itu, dikutip dari SleepFoundation, terdapat faktor lainnya yang menyebabkan kantuk postprandial, yakni:
Jam atau siklus tidur dan bangun diatur oleh ritme sirkadian yang dapat memengaruhi tingkat energi sepanjang hari.
Ritme sirkadian ini mengalami penurunan setelah makan siang sehingga dapat menyebabkan kantuk.
Rasa kantuk setelah makan dapat dialami seseorang karena tidur malamnya tidak nyenyak.