Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kemacetan di Satu Titik Tanpa Penyebab Jelas, Pengamat: Berkaitan dengan Etika

Kompas.com - 16/02/2023, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menampilkan kemacetan di satu titik di ruas jalan tol tanpa penyebab jelas, viral di media sosial Twitter.

Video pendek berdurasi 19 detik itu diunggah oleh akun ini pada Senin (13/2/2023).

"Ya kenapa ya," tulis pengunggah.

Dalam video tersebut, kemacetan lalu lintas hanya terjadi di satu titik saja.

Sementara lalu lintas kendaraan yang berada beberapa meter dari titik kemacetan tersebut terpantau berjalan normal.

Tidak jelas apa penyebab kemacetan tersebut. Sebab, tidak ada lampu merah ataupun kecelakaan yang terjadi.

Hingga Rabu (15/2/2023) malam, video pendek tersebut telah dikomentari hingga 535 warganet, dibagikan kepada 2.380 akun, dan disukai hingga 8.308 pengguna Twitter.

Baca juga: Ternyata, Ini Cara Google Maps Mendeteksi Lalu Lintas Macet atau Tidak


Disebut fenomena phantom traffic

Salah seorang warganet berkomentar di unggahan video tersebut.

Menurut warganet ini, fenomena kemacetan di ruas jalan tol yang terjadi di satu titik tanpa diketahui penyebabnya disebut sebagai phantom traffic.

"Ini namanya phantom traffic. Sempet ada video2 viral jelasin ini dulu.

Arus kendaraan & kemacetan adl kombinasi fenomena kayak aliran air, sebaran informasi, dan rambatan panas. Dalam hal ini, ada informasi ttg kecepatan yg ‘dialirkan’ dari mobil depan ke mobil blkg," terang akun ini

Lantas, apa yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di satu titik tanpa diketahui penyebab pastinya itu?

Baca juga: Gadaikan Motor untuk Urai Macet 16 Jam, Babinsa Azmiadi Dipanggil Jenderal Dudung

Penjelasan pengamat transportasi

Menurut pengamat transportasi dan tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna, kemacetan di satu titik tanpa diketahui penyebab pastinya itu berkaitan dengan masalah etika berkendara.

"Masalahnya terletak tentang etika atau tata perilaku warga di jalan tol," terangnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Yayat berkata, para pengendara tidak memahami bagaimana mengatur kecepatan yang seharusnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com