KOMPAS.com - Bagi seseorang yang hobi jalan-jalan atau bekerja di layanan transportasi, aplikasi Google Maps mungkin akan sangat membantu.
Melalui layanan peta itu, seseorang bisa menuju ke suatu tempat tanpa perlu menghentikan kendaraan dan bertanya warga setempat.
Selain itu, Google Maps juga mampu memberikan alternatif rute yang lebih cepat dan informasi kondisi lalu lintas.
Rute hijau, kuning, dan merah yang digunakan Google Maps untuk menunjukkan lalu lintas yang lancar, bergerak lambat, atau padat sangat membantu pengguna jalan.
Lantas, bagaimana Google Maps bisa memberikan informasi itu?
Baca juga: Cerita HRD Google yang Dipecat Saat Interview Kandidat Karyawan
Baca juga: Mengenal Dabbawala, Jasa Kirim 200.000 Bekal Tanpa Google Maps dan Aplikasi, Sudah Ada sejak 1890
Dikutip dari How Stuff Works, Google Maps mendasarkan tampilan lalu lintas dan rekomendasi rute yang lebih cepat pada dua jenis informasi yang berbeda.
Pertama, data historis tentang waktu rata-rata yang diperlukan untuk menempuh bagian jalan tertentu pada waktu dan hari tertentu.
Kedua, data real-time yang dikirim oleh oleh sensor dan ponsel yang melaporkan seberapa cepat mobil bergerak saat itu.
Versi awal Google Maps hanya mengandalkan data dari sensor lalu lintas, yang sebagian besar dipasang oleh badan transportasi pemerintah atau perusahaan swasta.
Teknologi radar, infra merah aktif atau radar laser, dan sensor, mampu mendeteksi ukuran dan kecepatan kendaraan yang lewat. Mereka kemudian secara nirkabel mengirimkan informasi tersebut ke server.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.