Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Ginjal pada Anak, Cari Tahu Gejala, Penyebab, dan Langkah Pengobatannya

Kompas.com - 07/02/2023, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) atau gagal ginjal akut pada anak kembali dilaporkan di Indonesia.

Sebelumnya, pada 18 Oktober 2022, ada sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun dilansir dari laman resmi Kemenkes.

Ginjal sendiri memainkan peran penting dalam tubuh yang bertindak sebagai sistem penyaringan tubuh.

Ginjal membantu mengontrol kadar air dan membuang limbah melalui urin (kencing).

Selain itu, ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah, dan kadar kalsium dan mineral. Namun terkadang ginjal tidak berkembang dengan baik dan akibatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Anak Muncul Lagi, Masih Bolehkah Minum Obat Sirup?

Apa itu gagal ginjal?

Dikutip dari kidshealth, gagal ginjal merupakan kondisi saat ginjal melambat atau berhenti menyaring limbah dari tubuh dengan benar sehingga menyebabkan penumpukan produk limbah dan zat beracun di dalam darah.

Gagal ginjal dapat bersifat akut (mendadak) atau kronis (terjadi seiring waktu dan biasanya berlangsung lama atau permanen).

Cedera ginjal akut

Gagal ginjal akut disebabkan oleh infeksi bakteri, cedera, syok, gagal jantung, keracunan, atau overdosis obat. Perawatan termasuk memperbaiki masalah yang menyebabkan cedera ginjal.

Gagal ginjal kronis

Kondisi yang melibatkan penurunan fungsi ginjal dari waktu ke waktu. Pada anak-anak dan remaja, ini bisa terjadi akibat gagal ginjal akut yang gagal membaik, cacat lahir, penyakit ginjal kronis, atau tekanan darah tinggi kronis yang parah.

Jika didiagnosis lebih awal, gagal ginjal kronis dapat diobati.

Tujuan pengobatan biasanya adalah memperlambat penurunan fungsi ginjal dengan obat-obatan, kontrol tekanan darah, dan diet. Pada titik tertentu, transplantasi ginjal mungkin diperlukan.

Baca juga: Kronologi dan Gejala Gagal Ginjal Akut Anak 2023, Obat Sirop Dibeli Mandiri

Apa penyebab penyakit ginjal pada anak?

Ilustrasi gejala gagal ginjalDok. SHUTTERSTOCK Ilustrasi gejala gagal ginjal
Penyakit ginjal pada anak, dapat disebabkan karena beberapa hal. Dilansir dari Stanford Medicine Children's Health, berikut beberapa penyebabnya.

Penyakit ginjal akut disebabkan oleh:

  • Lebih sedikit aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu, seperti karena kehilangan darah, pembedahan, atau syok.
  • Penyumbatan pada saluran kemih.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah ginjal.
  • Mengalami kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal, seperti serangan jantung.
  • Sindrom uremik hemolitik, biasanya disebabkan oleh infeksi E. coli. Gagal ginjal berkembang karena struktur dan pembuluh kecil di ginjal tersumbat.
  • Glomerulonefritis yang merupakan jenis penyakit ginjal yang terjadi di bagian ginjal yang disebut glomeruli. Glomeruli menjadi meradang dan merusak cara ginjal menyaring urin.

Penyakit ginjal kronis disebabkan oleh:

  • Penyumbatan jangka panjang di saluran kemih.
  • Sindrom Alport yang merupakan kelainan bawaan. Ini menyebabkan ketulian, kerusakan ginjal yang semakin parah dari waktu ke waktu, dan cacat mata.
  • Sindrom nefrotik adalah kondisi yang menyebabkan protein dalam urin, protein rendah dalam darah, kadar kolesterol tinggi, dan pembengkakan jaringan.
  • Penyakit ginjal polikistik yang merupakan kelainan genetik. Ini menyebabkan banyak kista berisi cairan tumbuh di ginjal.
  • Sistinosis yang merupakan kelainan bawaan. Sistin asam amino terkumpul dalam sel di ginjal yang disebut lisosom.
  • Kondisi kronis lainnya, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah ginjal. Jika ini tidak diobati, lebih sedikit oksigen dan darah yang bisa sampai ke ginjal.
  • Penyakit ginjal akut yang tidak diobati. Penyakit ginjal akut dapat berubah menjadi penyakit ginjal kronis jika tidak diobati.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi di Jakarta, Satu Anak Meninggal

Siapa saja yang berisiko terkena gagal ginjal?

Penyakit gagal ginjal ternyata lebih berisiko terhadap beberapa anak yang memiliki kondisi tertentu, berikut di antaranya:

  • Kehilangan darah, pembedahan, atau syok.
  • Penyumbatan pada saluran kemih.
  • Minum obat yang dapat menyebabkan masalah ginjal.
  • Mengalami kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal, seperti serangan jantung.
  • Sindrom uremik hemolitik.
  • Glomerulonefritis.

Seorang anak lebih berisiko terkena penyakit ginjal kronis jika dia memiliki:

  • Penyumbatan jangka panjang di saluran kemih.
  • Sindrom Alport.
  • Sindrom nefrotik.
  • Penyakit ginjal polikistik.
  • Sistinosis.
  • Diabetes yang tidak diobati.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak diobati.
  • Penyakit ginjal akut yang tidak diobati. 


Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com