KOMPAS.com - Menurunkan berat badan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengatur pola makan.
Selama ini, masyarakat sering kali memilih dua cara untuk menurunkan berat badannya, yakni dengan puasa atau makan dalam porsi sedikit.
Menurut Science Daily, penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan porsi sedikit lebih efektif menurunkan berat badan jika dibandingkan dengan berpuasa.
Penelitian tersebut diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.
Studi menemukan bahwa ukuran makan adalah penentu dalam menurunkan dan menaikkan berat badan.
Baca juga: Kebiasaan Sarapan yang Harus Dihindari jika Ingin Menurunkan Berat Badan di Usia 50 Tahun
Dilansir dari Eat This Not That, penelitian yang dilakukan terhadap hampir 550 orang dewasa berusia 18 tahun itu menunjukkan bahwa mengatur waktu makan, seperti puasa intermiten, tidak berkaitan dengan pengubahan berat badan.
Sebaliknya, mengatur porsi makan justru berpengaruh terhadap berat badan.
Disebutkan bahwa makan porsi besar yang melebihi 1.000 kalori bisa menaikkan berat badan.
Hal yang sama juga terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan denan porsi sedang, yakni 500 - 1.000 kalori.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan dengan porsi sedikit atau berukuran kecil, yakni kurang dari 500 kalori, berkaitan dengan penurunan berat badan.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mengatur porsi makanan lebih efektif untuk menurunkan berat badan dibandingkan dengan melakukan puasa intermiten.
Dilansir dari Johns Hopkins, puasa intermiten kerap digunakan untuk diet dengan mengandalkan kapan Anda harus makan.
Baca juga: Kebiasaan yang Membuat Berat Badan Sulit Turun
Dokter pengobatan obesitas di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) sekaligus instruktur kedokteran di Harvard Medical School di Boston, Chika B Anekwe mengatakan bahwa jumlah kalori yang Anda konsumsi memainkan peran penting dalam mengendalikan berat badan.
Bahkan, cara itu lebih efektif ketimbang Anda mengatur jam makan.
“Kesimpulan utamanya adalah bahwa jumlah total asupan (makanan) energi memainkan peran yang lebih signifikan dalam berat badan daripada waktu tertentu asupan tersebut,” kata Anekwe, dikutip dari Everyday Health.
Kendati demikian, Anekwe mengingatkan agar seseorang tetap memperhatikan kualitas nutrisi yang dikonsumsi daripada hanya memperhatikan kuantitas (porsi) makan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.