Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul "Pulau Baru" di Tanimbar Pascagempa M 7,5, Ini Penjelasan PVMBG dan BMKG

Kompas.com - 11/01/2023, 09:01 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah daratan yang muncul dari dalam laut pascagempa Maluku magnitudo (M) 7,5 pada Selasa (10/1/2023) dini hari, menjadi sorotan warganet.

Kemunculan pulau kecil ini salah satunya diunggah oleh akun Twitter @dafideff, pada Selasa (10/1/2023).

"Fenomena geologi pasca #gempa 7,9 SR muncul daratan dari dalam laut di desa Teinema, kecamatan Wuarlabobar, kab. Kepulauan Tanimbar," tulis pengunggah.

Berdasarkan pernyataan Kepala Desa Teinema yang tertuang dalam video, masyarakat telah diminta mengungsi karena was-was dan ketakutan.

Pihaknya pun meminta jajaran pemerintah tingkat lebih atas untuk menindaklanjuti keanehan terkait kemunculan pulau baru di desanya.

Adapun hingga Rabu (11/1/2023) pagi, unggahan pulau baru ini sudah ditonton lebih dari 530.000 kali dan disukai oleh lebih dari 2.000 pengguna Twitter.

Lantas, mengapa bisa muncul sebuah daratan yang disebut "pulau baru" Tanimbar? 

Berikut penjelasan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena "pulau baru" Tanimbar tersebut:

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 7,5 di Maluku: Sempat Muncul Peringatan Dini Tsunami, Kini Telah Dicabut


Penjelasan PVMBG

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menjelaskan, kemunculan pulau di Tanimbar pascagempa karena lokasi berada di bagian sistem tektonik busur luar Banda atau Outer Banda Arc.

"Di mana rezim tektonik di busur itu berupa zona-zona patahan naik," terang Hendra, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Apabila terjadi gempa cukup kuat di bawah zona-zona patahan naik, bisa saja menimbulkan dampak kemunculan pulau kecil tersebut.

Hendra mengatakan, keberadaan pulau tersebut umumnya tidak membahayakan.

Namun, diperlukan pengambilan data primer agar untuk semakin memastikannya.

"Karena gempanya sudah mereda relatif stabil dan tentu perlu pengumpulan data primer untuk lebih yakin," kata dia.

Baca juga: Terjadi Beberapa Kali, Berikut Catatan Gempa Bumi Merusak di Sekitar Maluku

Gunung lumpur yang akan hilang sendiri

Terpisah, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, keberadaan pulau baru di Desa Teinema merupakan fenomena alam biasa.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com