KOMPAS.com - Setelah 13 tahun, James Cameron akhirnya merilis sekuel film Avatar.
Berjudul Avatar: The Way of Water, sekuel ini masih mengisahkan Jack Sully sebagai tokoh utama.
Hanya saja, kali ini Cameron memunculkan karakter baru yang tidak lain adalah keluarga Jack Sully.
Tak hanya itu, Avatar: The Way of Water juga berhasil menyibak keindahan lainnya dari Pandora.
Namun, di balik itu semua, muncul kekhawatiran jika fenomena depresi usai menonton film Avatar kembali terulang. Mereka menyebutnya Post-Avatar depression syndrome.
Baca juga: Film Avatar The Way of Water Terinspirasi dari Indonesia, Ini Kata Sutradara
Menurut The New York Times, Post-Avatar depression syndrome adalah kondisi depresi yang dirasakan usai menonton film Avatar yang dirilis pada 2009 lalu.
Kondisi ini ditandai dengan perasaan putus asa hingga keinginan untuk bunuh diri. Diduga, penyebabnya adalah karena adanya kesenjangan yang tidak dapat diatasi antara kehidupan nyata dengan CGI Pandora yang disuguhkan Cameron.
Namun, Post-Avatar depression syndrome bukanlah merupakan kondisi depresi yang diakui secara medis.
Mulanya, Post-Avatar depression syndrome ramai diperbincangkan setelah para penggemar film Avatar membagikan apa yang mereka rasakan ke dalam "Forum Avatar".
Bahkan utas berjudul "Cara mengatasi depresi mimpi Pandora tidak berwujud" di forum tersebut telah menerima lebih dari 1.000 unggahan. Sebagian besar mengaku mengalami depresi usai menyaksikan film Avatar.
Dilansir dari The Mary Sue, Ivar Hill, salah satu penggemar Pandora ini menceritakan bahwa dirinya mengalami depresi yang berlipat ganda.
Baca juga: Dunia Pandora ala Film Avatar di Senayan City: Jam Buka dan Aturan Masuk
"Bisa dikatakan depresi saya berlipat ganda. Saya depresi karena saya sangat ingin tinggal di Pandora, yang tampak seperti tempat yang sempurna, tetapi saya juga tertekan dan muak dengan pemandangan dunia kita, apa yang telah kita lakukan terhadap Bumi. Saya sangat ingin lari dari kenyataan," jelas dia.
Hal serupa juga ditulis oleh penggemar film Avatar lainnya.
"Saya baru saja menonton avatar beberapa minggu yang lalu dan saya merasa tertekan dan sedih. Sepertinya saya ingin menjangkau dan berada di Pandora. Saya akan melakukan apa saja untuk berada di Pandora. Saya telah berusaha keras untuk bermimpi tentang diri saya berada di Pandora tetapi tidak berhasil," tulisnya, dikutip dari Huff Post.
Baca juga: Mengenal Suku Bajo di Indonesia, Jadi Inspirasi Film Avatar The Way of Water
Pada dasarnya, sebuah karya seni akan meninggalkan pesan yang beragam dalam benak dan emosi penikmatnya.