Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Perang Dunia Jangan Terulang

Kompas.com - 16/10/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK awal tahun 2020, tatkala pagebluk Corona sedang mulai mengglobalkan diri, saya sudah khawatir bahwa rentetan tragedi yang terjadi pada awal abad XX akan terulang kembali terjadi pada awal abad XXI.

Saya mengkhawatirkan akan terjadi rewind dan replay peristiwa peradaban terburuk sepanjang sejarah peradaban umat manusia di planet bumi ini.

Saya khawatir pagebluk Corona seperti pagebluk Flu Spanyol pada 1920 akan mengglobalkan diri untuk kemudian melumpuhkan ekonomi dunia sehingga menimbulkan dampak bukan cuma resesi, bahkan depresi ekonomi yang secara psikososiokultural mencengkeram dunia demi kemudian meledakkan Perang Dunia II yang bukan hanya menyengsarakan, namun bahkan menewaskan puluhan juta manusia.

Situasi kondisi ekonomi dunia bahkan sebelum pagebluk Corona berlalu sudah terbukti berada di gerbang ambang resesi serta terbukti sudah meledakkan Perang Rusia-Ukranina pada hakikatnya merupakan rangkaian fakta yang membenarkan apa yang saya khawatirkan.

Sudah barang tentu saya terbatas hanya mengkhawatirkan berarti sama sekali bukan mengharapkan Perang Dunia akan kembali terulang untuk terjadi pada abad XXI sebab umat manusia sudah cukup menderita pada abad XX dengan dua Perang Dunia yang sudah terbukti apokaliptik alias kiamataiah luar biasa destruktif.

Di sini kembali terbukti manfaat sejarah, yaitu untuk secara kelirumologis disimak bukan untuk diulang, namun justru untuk tidak diulang agar umat manusia tidak mengulang kekeliruan yang sama.

Semoga abad XXI tidak menghadirkan bangsa-bangsa yang serakah memperluas Lebensraum masing-masing dengan alasan apapun juga seperti yang telah keliru dilakukan oleh Jerman di Eropa serta Jepang di Asia Pasifik.

Semoga abad XXI tidak melahirkan manusia-manusia yang sedemikian haus kekuasaan seperti Adolf Hitler sehingga tega mengorbankan puluhan juta nyawa manusia demi mewujudkan ambusi angkara murka dirinya sendiri dengan mengatasnamakan ambisi pribadi konon demi kepentingan negara, bangsa, dan rakyat Jerman.

Semoga para pemimpin dunia abad XXI masing-masing berkenan mengejawantahkan makna luhur terkandung di dalam kearifan Jihad Al Nafs demi bukan menaklukkan orang lain, namun menaklukkan diri sendiri.

Semoga para pemimpin dunia meletakkan bukan ekonomi bukan politik bukan militer namun
kemanusiaan sebagai panglima pembangunan planet bumi abad XXI.

Semoga segenap pihak sadar bahwa mahkota peradaban adalah kemanusiaan.

Sebagai yang dipercaya berperan sebagai Presidensi KTT G20 2022 yang akan segera terselenggara di Bali adalah tugas kewajiban bangsa Indonesia untuk mengajak segenap bangsa, negara dan rakyat di planet bumi masa kini berkenan menggalang persatuan dan kesatuan umat manusia demi bersama bergotong-royong mencegah jangan sampai Perang Dunia kembali terulang terjadi di marcapada yang cuma satu dan satu-satunya di jagad raya ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com