Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Menekan Fatalitas Tabrak Belakang Truk

Kompas.com - 07/10/2022, 17:06 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan maut yang melibatkan truk Fuso dan Elf terjadi di Jalur B kilometer 438.500 Tol Bawen-Ungaran, Jawa Tengah pada Sabtu (24/9/2022).

Akibatnya, sebanyak 12 orang menjadi korban, lima di ataranya meninggal dunia.

Disebutkan bahwa kecelakaan itu bermula saat pengemudi Elf mengantuk dan menabrak bagian belakang truk Fuso. Elf yang terus menempel di belakang truk terseret hingga sejauh 2 kilometer.

Bukan kali ini saja, kendaraan menabrak bagian belakang truk juga kerap mewarnai kecelakaan di jalan tol.

Baca juga: Video Detik-detik Kecelakaan Maut di Bekasi, Ini Kronologinya!

Pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan, truk merupakan kendaraan yang berisiko besar ditabrak dari belakang.

Akan tetapi, tingkat fatalitas bisa turun drastis jika truk dilengkapi dengan perisai atau Rear Underrun Protection (RUP).

"Jika pemilik atau pengusaha truk memahami risiko ini, maka sebaiknya semua truk besar dipasangi perisai atau RUP, sesuai dengan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor," kata Djoko kepada Kompas.com, baru-baru ini.

"PM tersebut dibuat bertujuan untuk menurunkan tingkat fatalitas korban yang menabrak," sambungnya.

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bekasi


Untuk itu, ia menyarankan sejumlah cara untuk meminimalisir tingkat fatalitas akibat kendaraan menabrak bagian belakang truk.

1. Perisai kolong belakang

Ia menjelaskan, perisai kolong belakang harus dipasang pada kendaraan bermotor jenis mobil barang dengan JBB mulai 5.000 kilogram, kereta gandengan, atau kereta tempelan.

"Pemasangan perisai kolong belakang dilakukan oleh pembuat, perakit, pengimpor, dan perusahaan karoseri," jelas dia.

Menurutnya, perisai kolong belakang dipasang dengan ketentuan sejumlah ketentuan.

Pertama, menggunakan bahan besi dan sejenisnya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina di Cibubur

Kedua, perisai tersebut juga harus berbentuk pipa atau persegi yang menutup penuh sisi belakang kendaraan atau paling sedikit 80 persen dari lebar total kendaraan.

Setidaknya, pemasangan perisai sejajar atau tidak melebih 100 mm dari ujung terluar bagian belakang dinding bak muatan kendaraan.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com