KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menginformasikan bahwa area kehitaman pada lipatan kulit bisa disembuhkan dengan cara memakai skincare pencerah, viral di media sosial pada Jumat (26/8/2022).
"Treatment untuk mencerahkan area lipatan pada kulit yang gelap," tulis pengunggah dalam twitnya.
Namun, twit itu kemudian dibalas oleh akun Twitter Furqon Satria.
Ia menyebutkan bahwa cara untuk menghilangkan area kehitaman pada lipatan kulit bukan dengan menggunakan skincare pencerah, melainkan dengan memperbaiki resistensi gula.
"Sudah pernah saya bahas ini, terapinya: turunkan gula darah, perbaiki resistensi insulin, dan turunkan berat badan!" tulis Furqon Satria dalam twitnya.
Sudah pernah saya bahas ini,
— furqon satria (@fsapradana) August 28, 2022
terapinya: turunkan gula darah, perbaiki resistensi insulin, dan turunkan berat badan! https://t.co/tG8vNj0DrX
Hingga Rabu (31/8/2022), twit itu sudah disukai sebanyak 2.731 kali dan dibagikan sebanyak 812 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Lalu, bagaimana penjelasan mengenai area kehitaman pada lipatan kulit ini?
Baca juga: Gejala Awal Diabetes, Apa Saja?
Saat dikonfirmasi, dokter spesialis kardiovaskular dari RS Dr. Soetarto, Yogyakarta, dr. Furqon Satria, Sp.JP mengatakan munculnya lipatan yang menghitam ini bisa menjadi pertanda atau gejala resistensi insulin atau diabetes.
Menurut dia, hal itu disebabkan karena level insulin yang terlalu tinggi pada resistensi insulin.
Resistensi insulin ini kemudian membuat sel keratinosit memperbanyak diri, efeknya muncul area kehitaman di lipatan kulit.
Furqon menambahkan, lipatan kehitaman pada leher belakang dikenal dengan istilah achantosis nigricans.
"Penyebabnya macam-macam bisa endokrin, hormonal, hipotiroidisme, dan paling banyak karena resistensi insulin," ujar dokter Furqon saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/8/2022).
Resistensi insulin merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh yang memiliki reseptor di permukaan tubuh mengalami penurunan sensitivitas reseptor di permukaan sel.
Hal ini mengakibatkan gula tidak bisa masuk ke dalam sel itu. Akibatnya, terjadi penumpukan gula di darah dan berimbas pada kenaikan kadar gula darah.
"Sehingga tubuh berpacu meningkatkan kadar insulin puasa sampai di atas 25 mU/liter," ujar Furqon.