Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3 Bansos Pengalihan Subsidi BBM, Ekonom: Sinyal Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 31/08/2022, 06:30 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah menyiapkan tiga bantuan sosial (bansos) untuk pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) mulai pekan ini.

Ketiga bansos senilai Rp 24,17 triliun tersebut digelontorkan pemerintah di tengah isu kenakan harga BBM subsidi yang mencuat beberapa waktu terakhir.

Bansos pertama adalah bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan kepada 20,65 juta kelompok penerima manfaat dengan nilai Rp 600.000 per penerima manfaat.

Bansos kedua adalah bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 600.000 untuk para pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan.

Kemudian yang ketiga yakni mengalokasikan 2 persen atau Rp 2,17 triliun dana tranfer umum pemerintah daerah untuk sektor transportasi umum, ojek, dan nelayan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bantuan tersebut dapat mengurangi kemiskinan dan mengurangi beban masyarakat akibat tekanan kenaikan harga.

"Ini diharapkan akan bisa mengurangi tentu tekanan kepada masyarakat dan bahkan mengurangi kemiskinan, sehingga kita bisa memberikan dukungan kepada masyarakat yang memang dalam hari-hari ini dihadapkan pada tekanan terhadap kenaikan harga," kata Sri Mulyani dikutip dari Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Baca juga: 3 Bansos Pengalihan Subsidi BBM yang Bakal Turun, Apa Saja?

Sinyal kenakan BBM subsidi semakin dekat

Pemerintah mewacanakan rencana kenaikan harga BBm subsidi Pertalite dkk, warga diimbau hemat BBM. KOMPAS.com/Nur Jamal Shai'id. Pemerintah mewacanakan rencana kenaikan harga BBm subsidi Pertalite dkk, warga diimbau hemat BBM.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan adanya penambahan dana bansos merupakan sinyal kenaikan BBM subsidi semakin dekat.

Tanda tersebut juga diperkuat dengan adanya pembatasan penggunaan BBM subsidi secara ketat yang dilakukan oleh pemerintah.

"Dengan penambahan bansos Rp 24,1 triliun termasuk bansos untuk pekerja, berarti sinyal pemerintah naikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat semakin kuat," kata Bhima kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Bhima menyebut jika pemerintah khawatir apabila BBM subsidi naik akan membuat daya beli masyarakat merosot dan inflasi naik.

Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan kenaikan BBM subsidi pemerintah menambah dana untuk dipergunakan sebagai bansos.

"Ini sinyal yang tidak bisa ditutupi," kata Bhima.

Baca juga: Langka, Harga BBM Eceran di Lembata Tembus Rp 50.000 per Botol

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com