Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Berniat Baik Tidak Mudah

Kompas.com - 30/08/2022, 05:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, DR Seto Mulyadi yang lebih dikenal sebagai Kak Setyo telah khusus menghubungi Ferdy Sambo untuk mohon ijin memberikan perlindungan bagi anak-anak Ferdy Sambo dari hujatan publik.

Ternyata niat baik kak Seto memperoleh kritik bahkan hujatan dari berbagai pihak mulai dari yang sekadar tidak setuju sampai yang sangat tidak suka.

Hujatan juga cukup beranekaragam mulai dari cari panggung, haus popularitas, pahlawan kesiangan, tidak adil sampai bahkan tuduhan melakukan diskriminasi sosial.

Dari peristiwa yang menimpa kak Seto dapat disimpulkan bahwa upaya mewujudkan niat baik memang tidak mudah seperti yang juga dialami pejuang kemanusiaan penerima anugerah Nobel, Ibu Teresa.

Akibat berniat baik menolong kaum miskin dan papa di Kolkata, India, Ibu Teresa dihujat sebagai pelestari kemiskinan, perusak citra kota Kolkata, katolikisasi rakyat miskin dengan kedok kemanusiaan dan lain sebagainya.

Bahkan Ibu Teresa yang pada 2016 telah dibeatifikasikan oleh Sri Paus Francis, sempat dikeluarkan dari ordo keagamaan akibat dianggap tidak mematuhi peraturan ordo.

Nasib serupa meski tentu saja tak persis sama juga dialami para pejuang kemanusiaan Indonesia semisal Sandyawan Sumardi, Sri Palipi, Wardah Hafids, Rukka Sambolinggi, dll, yang akibat berpihak ke masyarakat adat dan rakyat tergusur lalu distigmasisasi sebagai para penghambat program pembangunan infrastruktur.

Jelas bahwa Kak Seto adalah manusia biasa yang mustahil sempurna maka dapat dipastikan bahwa Kak Seto juga mustahil sempurna dalam berupaya mengejawantahkan semangat niat baik untuk melindungi anak-anak Indonesia.

Maka silakan Kak Seto dikritik terhadap upaya beliau melindungi anak-anak Ferdy Sambo, namun seyogianya Kak Seto jangan dihujat.

Kritik beda dari hujatan. Sifat kritik cenderung konstruktif, sementara sifat hujatan cenderung destruktif.

Kritik potensial meningkatkan semangat niat baik menjadi lebih baik. Sementara hujatan potensial membinasakan niat baik sehingga kandas akibat gagal terwujud menjadi kenyataan.

Maka dengan kerendahan hati saya memberanikan diri memohon agar Kak Seto jangan dihujat. Apabila permohonan saya ini dianggap tidak pantas sehingga memang pantas dihujat, silakan hujat saya saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com