Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Drama" Ferdy Sambo dan Sosok Hoegeng yang Dirindukan

Kompas.com - 21/08/2022, 10:03 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama lebih dari satu bulan terakhir, publik dihebohkan dengan "drama" kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Drama itu diduga "disutradarai" langsung oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Pol Ferdy Sambo yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Bukan tanpa alasan penyebutan kasus kematian Brigadir J ini sebagai sebuah drama.

Pasalnya, Sambo mengarang cerita seakan kasus ini bermula dari pelecehan seksual yang dialami oleh istrinya, Putri Candrawathi.

Baca juga: Jadi Tersangka, Mengapa Ferdy Sambo Tak Kunjung Dipecat dari Polri?

Dalam drama itu, Brigadir J diceritakan meninggal dunia setelah sempat adu tembak dengan Bharada Richard Eliezir Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Skenario Sambo ini pun akhirnya terungkap setelah Bharada E mengaku dan siap menjadi justice collaborator.

Tak tanggung-tanggung, lebih dari 80 personel polisi diduga turut berperan dalam kesuksesan drama ini. Mereka kini tengah diperiksa untuk melihat sejauh mana keterlibatannya.

Baca juga: Daftar Polisi yang Terseret Pusaran Kasus Ferdy Sambo


Drama pembunuhan yang melibatkan petinggi Polri ini semakin memperburuk citra kepolisan, di tengah banyaknya sorotan publik.

Padahal, institusi penegak hukum itu dalam sejarahnya memiliki sosok teladan yang selalu dikenang sepanjang zaman.

Sosok teladan itu adalah Jenderal Hoegeng Imam Santoso yang dikenal jujur, berintegritas, dan sederhana.

Baca juga: 3 Jenderal Polisi Dicopot dari Jabatan akibat Kasus Kematian Brigadir J, Termasuk Irjen Ferdy Sambo

Rindu Hoegeng

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers acara Hoegeng Awards 2022 di The Tribata Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (1/7/2022).KOMPAS.com/RAHEL NARDA Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers acara Hoegeng Awards 2022 di The Tribata Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Hoegeng menjabat sebagai Kapolri pada 1968-1971, periode tersingkat dalam sepanjang sejarah kepolisian Indonesia.

Sebelum menjadi Kapolri, Hoegeng tercatat pernah menempati sejumlah pos jabatan, baik di tubuh kepolisian maupun pemerintah.

Satu di antara jabatan yang pernah diberikan kepadanya adalah Kepala Reskrim di Sumatera Utara.

Bagi seorang polisi, daerah ini merupakan sebuah batu ujian karena terkenal dengan penyelundupan.

Baca juga: Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Disebut Gus Dur dalam Humornya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com