Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Makan Malam Bersama Presiden Ramos-Horta

Kompas.com - 22/07/2022, 18:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 19 Juli 2022 mulai pukul 19.00 WIB, saya dan Ibu Ayla memperoleh kehormatan untuk makan bersama bahkan duduk bersanding di meja makan rumah makan Plataran Menteng, Jakarta, bersama Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos-Horta.

Acara pertemuan Presiden Timor Leste dengan para budayawan dan cendekiawan Indonesia tersebut diprakarsai oleh Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Hivos).

Tampak hadir antara lain, Azyuwardi Azra, Dipo Alam, Nasir Tamara, Ummi Lubis, Sutta Dharmasaputra, Ahmad Najib Burhani, Okky Madasari, Tunggal Pawestri, Adaljiza Magno (Menlu Timor Leste), Aleixo da Cruz (Dubes Timor-Leste).

Pada awal pertemuan, Presiden Ramos-Horta berkisah tentang pengalaman dirinya pada usia 19 tahun pertama kali berkunjung ke Jakarta tidur di losmen serta keliling Jakarta naik becak sampai kemudian sempat berjumpa dengan Adam Malik.

Kemudian Presiden Ramos-Horta dengan bahagia dan bangga berkisah bahwa pada tahun 2022 Timor Leste telah berhasil menyelenggarakan pemilihan presiden secara damai, jujur dan adil sehingga Timor Leste memiliki rating demokrasi jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia.

Ketika saya (jahil) menanyakan apakah Timor Leste memiliki presidential threshold seperti Indonesia, semula Presiden Ramos-Horta agak ragu menjawab.

Terkesan beliau sama sekali tidak kenal apa yang disebut sebagai presidential threshold.

Namun setelah dijelaskan mengenai presidential threshold di Indonesia, Presiden Ramos-Horta yang sangat demokratis itu tegas menjawab bahwa di Timor Leste sama sekali tidak ada ambang batas pencalonan capres yang merampas hak warga mencalonkan diri untuk menjadi presiden.

Ketika saya menanyakan pendapat Presiden Ramos-Horta tentang Presiden III Republik Indonesia, BJ Habibie sebagai pemrakarsa referendum bagi rakyat Timor Leste, maka Presiden Timor Leste menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati Presiden Habibie.

Bahkan di ibu kota Timor Leste masa kini hadir sebuah taman di tepi pantai di mana masyarakat setempat kerap bersantai bersama keluarga menikmati keindahan alam. Taman rakyat di pantai indah Dili itu kini menyandang nama Habibie-Park.

Presiden Ramos-Horta merupakan penerima anugerah Nobel untuk perdamaian ke tiga yang pernah makan malam bersama saya setelah Willy Brandt dan Lech Wallesa.

Akibat duduk bersanding maka kami berdua sempat bergosip sambil berbisik agar off the record alias tidak terdengar orang lain.

Pada acara makan malam bersama di rumah makan Plataran tersebut, saya dan ibu Ayla menjalin kesepakatan bersama Presiden Ramos-Horta untuk menyelenggarakan program pertukaran para pemusik dan penari demi makin mempererat persahabatan Indonesia dan Timor Leste melalui jalur diplomasi kebudayaan seperti yang telah dilakukan Jaya Suprana School of Performing Arts secara sederhana dengan para seniman Polandia, Lithuania, Korea Utara, China, Rusia, Kroasia, Selandia Baru, Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Norwegia, Aljazair, Swiss dan lain sebagainya. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com