Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Kirim Nota Protes Dugaan Match Fixing Piala AFF U19 2022, Ini Kata Pengamat Sepak Bola

Kompas.com - 14/07/2022, 09:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengirim nota protes ke AFF ihwal dugaan match fixing atau pengaturan skor pada laga terakhir Grup A Piala AFF U19 2022 antara Vietnam vs Thailand.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (12/7/2022), keputusan PSSI itu didukung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Sebagai informasi, laga antara Vietnam vs Thailand dihelat di Stadion Madya, Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2022), itu berakhir imbang 1-1.

Baca juga: PSSI Ulang Tahun ke-90, Berikut Sejarah di Balik Pendiriannya

Tepat pada Senin (11/7/2022), para petinggi PSSI mengadakan rapat tertutup untuk membahas pertandingan Vietnam vs Thailand.

Hasilnya, PSSI mencium adanya praktik pengaturan skor pada pertandingan Vietnam vs Thailand.

PSSI secara garis besar menilai Vietnam dan Thailand sengaja bermain imbang 1-1 agar lolos ke semifinal sekaligus menyingkirkan timnas U19 Indonesia.

Dugaan itulah yang membuat PSSI secara resmi akan mengirim nota protes ke AFF karena menganggap Vietnam dan Thailand bermain tidak fairplay.

Baca juga: Mengenal Soeratin Sosrosoegondo, Ketua Umum Pertama PSSI, Insinyur Pencinta Sepak Bola...

Lantas, bagaimana tanggapan pengamat sepak bola?

Protes hanya untuk pengalihan isu

Sejumlah suporter tim sepak bola timnas U19 Indonesia memberikan dukungan dengan membentangkan bendera Merah Putih pada laga lanjutan Grup A Piala AFF U19 2022 melawan Filipina Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/7/2022). Indonesia menang dengan skor 5-1. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah Sejumlah suporter tim sepak bola timnas U19 Indonesia memberikan dukungan dengan membentangkan bendera Merah Putih pada laga lanjutan Grup A Piala AFF U19 2022 melawan Filipina Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/7/2022). Indonesia menang dengan skor 5-1. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.

Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai, nota protes tersebut hanya pengalihan isu atas ketidakmampuan bersaing dengan Vietnam dan Thailand.

"Sekaligus mengakomodasi tekanan netizen saja. Sepekan juga sudah hilang ditelan Bumi," ujar Akmal, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, negara yang mapan sepak bolanya tidak akan melakukan protes terkait hasil. Sebaliknya, lebih memilih melakukan evaluasi dan pembenahan.

"Kalo mau sekalian, langsung saja PSSI mundur jadi tuan rumah Piala AFF U-16," tegas Akmal.

Baca juga: 10 Klub Sepak Bola di Dunia dengan Pemilik Terkaya

Ia berpendapat, kasus Thailand dan Vietnam berbeda dengan sepak bola gajah antara Indonesia kontra Thailand pada 1998.

Saat itu, lanjut Akmal, keduanya enggan bertemu tuan rumah Piala AFF, Vietnam, dan memilih untuk tidak menang.

"Akhirnya bikin gol bunuh diri. Yang perlu digarisbawahi adalah turnamen tetap lanjut dengan Indonesia dan Thailand tetap lolos ke semifinal. Jadi, apa esensi protes kita?" tanya dia.

Akmal pun berpesan, jangan sampai cerita Vietnam vs Thailand ini mengaburkan dari esensi sesungguhnya.

"Bahwa kita belum mampu bersaing dengan Vietnam dan Thailand. Lebih baik kita fokus melakukan pembenahan," imbuhnya.

Baca juga: Deretan Pemain Timnas Indonesia yang Merumput di Luar Negeri

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 langkah Transfer Pemain Sepak Bola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com