KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Selasa (12/7/2022) pagi ini, 171 kali rentetan gempa terjadi di selatan Jawa Timur.
Jumlah gempa tersebut merupakan rentetan gempa dari gempabumi berkekuatan M 5,2 yang terjadi pada 9 Juli 2022 lalu.
“Pagi ini 12 Juli 2022 BMKG mcatat sbnyk 171 kali gempa tjd di selatan JaTim (sejak 3 hari lalu),” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam akun Twitternya @DaryonoBMKG.
Pagi ini 12 Juli 2022 BMKG mcatat sbnyk 171 kali gempa tjd di selatan JaTim (sejak 3 hari lalu). Jk terus tjd mk fenomena gempa bbp hari terakhir masuk kriteria gempa "Tectonic Swarm". Tentu patut diwaspadai krn swarm zona subduksi dikenal sbg tanda zona slow-slip events (SSE). pic.twitter.com/ZRgmqlv94w
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) July 12, 2022
Daryono lebih lanjut mengingatkan, jika terus terjadi fenomena demikian maka gempa akan masuk ke dalam kriteria gempa tectonic swarm.
“Tentu patut diwaspadai karena swarm zona subduksi dikenal sebagai tanda zona slow-slip events (SSE),” ujarnya.
Begini penjelasan BMKG:
Baca juga: 108 Kali Gempa Susulan di Malang dan Lumajang, Warga Diimbau Waspada
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/7/2022), Daryono membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, jumlah gempa hingga 171 kali di selatan Jawa Timur tersebut berdasarkan data sampai dengan 12 Juli 2022 pukul 06.00 WIB.
Sedangkan pada hari sebelumnya pada 11 Juli 2022 pukul 08.00 WIB, total gempa yang tercatat adalah sebanyak 146 kali gempa sejak tanggal 9 Juli.
Daryono menyampaikan, gempa di Jawa Timut adalah tipikal gempa plate boundary (interpolate) dan bukan gempa dalam lempeng (intraplate earthquake).
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa rentetan gempa selatan Jawa Timur, lokasi episenternya berdekatan dengan pusat gempa magnitudo 7,8 yang membangkitkan tsunami Jawa Timur pada 3 Juni 1994 dengan tinggi 13,9 meter.
Rentetan gempa selatan Jawa Timur hari ini lokasi episenternya berdekatan dengan pusat gempa magnitudo Mw7,8 pembangkit tsunami selatan Jawa Timur pada 3 Juni 1994 dengan tinggi tsunami 13,9 meter menyebabkan sebanyak250 orang meninggal dan 15 orang lainnya hilang. pic.twitter.com/caFeu89Qku
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) July 9, 2022
Baca juga: Gempa di Padang Sidempuan pada Minggu Sore akibat Bergesernya Sesar Barumun
Terkait adanya rentetan gempa yang terjadi di selatan Jawa Timur, Daryono mengimbau agar masyarakat tidak panik.
“Masyarakat tidak perlu panik, tetapi siaga,” ujar Daryono, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/7/2022).
Ia mengingatkan, masyarakat khususnya yang berada di sekitar pantai apabila merasakan guncangan gempa kuat atau guncangan yang tidak terlalu kuat namun mengayun relatif lama, maka diminta untuk segera menjauhi pantai.
“Jika di pantai merasakan guncangan gempa kuat atau guncangan tidak terlalu kuat tapi mengayun relatif lama maka segera menjauhi pantai,” ujarnya.