Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Semakin "Pedas", Apa yang Seharusnya Dilakukan Pemerintah?

Kompas.com - 20/06/2022, 19:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga cabai semakin "menggila" di sejumlah daerah di Indonesia.

Di Jakarta, harga cabai pada Minggu (19/6/2022) berada pada kisaran Rp 78.000 sampai Rp 108.000 per kilogram.

Rata-rata harga cabai rawit merah dibanderol Rp 108.787 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 78.636 per kilogram, cabai merah keriting Rp 86.875 per kilogram, dan harga cabai merah besar Rp 84.166 per kilogram.

Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesa (HKTI) Entang Sastraatmadja mengatakan, komoditas holtikultura seperti cabai dan bawang memang rentan mengalami kenaikan.

Keterbatasan penyimpanan

Sayangnya, para petani tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan kualitas komoditas, karena keterbatasan alat pendingin.

"Jadi ketika harga cabai meroket, maka salah satu penyebabnya adalah karena memang pasokannya yang kurang," kata Entang kepada Kompas.com, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Harga Cabai Semakin Pedas, Pedagang Warteg Kurangi Porsi Makanan

Kurangnya pasokan itu disebabkan oleh produksi yang tidak sesuai harapan.

Karena itu, dia berharap agar Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana di tingkat petani, khususnya pasca-panen agar kualitas cabai tetap baik.

"Kalau pemerintah gencar memberikan bantuan alat mesin pertanian, mungkin ke depannya harus terkait pasca panen," jelas dia.

"Contohnya cool storage, supaya cabai yang dipanen tidak rusak. Selama ini kan lebih banyak diberikan untuk meningkatkan produkisi," tambahnya.

Holtikultura

Di sisi lain Entang menyadari bahwa komoditas holtikultura memang bukan menjadi prioritas Pemerintah saat ini.

Menurutnya, pemerintah lebih cenderung memperhatikan padi, kedelai, dan jagung.

"Hortikultura ini masih dianggap sebagai komoditas kelas dua. Maka kemudian komoditas cabai itu lebih diserahkan kepada para petani," ujarnya.

Baca juga: Gelar Pasar Murah Cabai hingga Bawang Murah, Mentan: Mem-back up Sesama Menteri...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com