KOMPAS.com - Bertubuh mungil dengan warna merah atau hitam, semut menjadi salah satu hewan yang terkadang merepotkan manusia.
"Ada gula, ada semut", begitulah sebuah ungkapan yang menggambarkan betapa kuatnya insting si semut dalam mencari makanan.
Semut akan mengerubungi satu jenis makanan tanpa penutup hanya beberapa menit setelah makanan tersebut diletakkan atau didiamkan begitu saja.
Semut seakan ada di mana-mana, dengan jumlah koloni ribuan yang seperti tak habis-habis.
Berdasarkan peta semut di antmaps.org, Indonesia menjadi salah satu daerah dengan jumlah spesies semut terbanyak di dunia.
Bahkan Kalimantan menyumbang lebih dari 900 spesies semut dunia, hal ini adalah yang paling banyak dibanding wilayah mana pun.
Kendati demikian, tahukah Anda bahwa ada beberapa wilayah di dunia yang tak dihuni semut sama sekali?
Baca juga: Benarkah Lada Hitam Bisa Mengusir Semut di Kebun? Ini Penjelasannya
Antartika merupakan benua berukuran 14.000.000 kilometer persegi, terbesar ke-5 di dunia.
Antartika sepenuhnya dikelilingi oleh Arus Lingkar Kutub Antartika, kondisi geografis inilah yang bisa menjaganya tetap dingin sepanjang masa.
Menariknya, Antartika menjadi satu-satunya benua di dunia yang tidak memiliki spesies semut, dikutip dari Antartic Glaciers.
Hewan darat terbesar di Antartika adalah midge tak bersayap (Belgica antarctica) yang panjangnya kurang dari 1,3 sentimeter.
Semua hewan lain yang lebih besar di Antartika dianggap sebagai hewan laut, artinya mereka mencari makan dan hidup sebagian besar di lautan.
Baca juga: Semut Paling Mematikan di Dunia, Beberapa Bisa Membunuh Manusia
Greenland merupakan pulau non-benua terbesar di dunia. Hampir 80 persen dari daratan ditutupi oleh lapisan es dan gletser.
Penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa lapisan es di Greenland bisa berusia lebih dari 400.000 tahun.
Layaknya Antartika, Greenland juga tidak memiliki satu pun spesies semut.