Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Candi Borobudur, Pernah Jadi Sasaran Pengeboman pada 1985

Kompas.com - 09/06/2022, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembicaraan mengenai Candi Borobudur tengah mengemuka terkait dengan rencana kenaikan tarif naik candi menjadi Rp 750.000.

Kenaikan tarif ini bukan tanpa alasan.

Pemerintah ingin membatasi jumlah pengunjung yang naik candi agar wisatawan tidak membludak, sehingga candi tetap terjaga kelestariannya.

Berdasarkan hasil monitoring dari Balai Konservasi Borobudur terkait pelestarian Candi Borobudur, telah ditemukan beberapa bagian dengan kondisi keausan batu dan kerusakan beberapa bagian relief.

Beban pengunjung yang berlebihan juga dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan kontur tanah Candi Borobudur sehingga akan mengganggu kekokohan bengunannya.

Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi di masa Dinasti Syailendra ini sudah mengalami banyak sekali peristiwa yang mengancam keutuhan dan kelestarian bangunannya.

Mulai dari letusan gunung Merapi hingga pengeboman.

Baca juga: Jadi Alasan Pembatasan Candi Borobudor, Apa Itu Keausan Tanah?

Ledakan bom 1985

Peristiwa pengeboman tersebut terjadi pada 21 Januari 1985 sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Harian Kompas, 22 Januari 1985, mengabarkan bahwa rentetan ledakan merusak dua patung Budha dan sembilan stupa di sisi timur pada bagian Arupadhatu Candi Borobudur.

Tercatat ada sembilan ledakan yang terdengar mulai pada pukul 01.30 dan berakhir pada 03.30.

Sebenarnya, ada 11 peledak yang dipasang pada stupa di puncak candi. Namun, para petugas keamanan datang dan berhasil menjinakkan 3 peledak.

Berdasarkan keterangan anggota penjinak bom dari Polda Jawa Tengah, dua peledak yang dapat diamankan sebenarnya akan meledak pada pukul 11.00 dan 14.00.

Hal itu terlihat dari angka penyetel waktu yang terpasang di badan bom.

Oknum perakit bom disebut sangat profesional. Untuk merakit tiga komponen (mesiu, detonator, dan penyetel waktu), hanya butuh waktu sekitar setengah jam saja.

Baca juga: Borobudur Jangan Sampai Jadi Tempat Wisata Eksklusif Orang Berduit

Keterangan warga

Taryono, seorang warga yang tinggal 2 kilometer dari candi mengaku telah mendengar dua ledakan sekitar pukul 02.00.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com