Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Berhasil Pakai Tanah dari Bulan untuk Bercocok Tanam

Kompas.com - 17/05/2022, 17:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah lebih dari 50 tahun, para astronot membawa sampel batuan bulan terakhir ke Bumi, akhirnya para ilmuwan berhasil menanam tanaman menggunakan tanah dari bulan untuk pertama kalinya.

Pada awal-awal perjalanan para astronot Apollo, mereka mengambil sampel bahan permukaan bulan yang dikenal sebagai "regolith".

Lima puluh tahun kemudian, pada awal era Artemis dan astronot berikutnya kembali ke Bulan, tiga dari sampel tersebut telah digunakan untuk menanam tanaman dengan sukses.

Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menumbuhkan Arabidopsis thaliana yang kuat dan dipelajari dengan baik di regolith bulan yang miskin nutrisi.

Dilansir laman NASA, 12 Mei 2022, studi yang didanai NASA itu dilakukan para ilmuwan dari University of Florida. Mereka membuat terobosan dengan menyelesaikan eksperimen di laboratorium Apollo.

"Penelitian ini sangat penting untuk tujuan eksplorasi manusia jangka panjang NASA karena kita perlu menggunakan sumber daya yang ditemukan di Bulan dan Mars untuk mengembangkan sumber makanan bagi astronot masa depan yang tinggal dan beroperasi di luar angkasa," kata Administrator NASA Bill Nelson.

Baca juga: Saat Elon Musk Ajak Warga Indonesia Pindah ke Planet Mars…

Robert Ferl, seorang profesor di departemen Ilmu Hortikultura di University of Florida, Gainesville, mengatakan, pihaknya mengajukan pertanyaan penelitian berikut ini:

  1. apakah tanaman bisa tumbuh di regolith?
  2. bagaimana suatu hari nanti bisa membantu manusia untuk tinggal lebih lama di bulan?

Jawaban atas pertanyaan penelitian yang pertama adalah iya. Tanaman dapat tumbuh di regolith bulan.

Meski begitu, tanaman yang tumbuh itu tidak sekuat tanaman yang tumbuh di tanah bumi. Bahkan, tidak lebih kuat dari kelompok kontrol yang ditanam dalam simulasi bulan yang terbuat dari abu vulkanik.

Dengan mempelajari bagaimana tanaman merespon sampel bulan, tim peneliti berharap bisa menjawab pertanyaan kedua juga agar dapat membuka jalan bagi astronot masa depan untuk bisa menumbuhkan lebih banyak tanaman kaya nutrisi di bulan dan berkembang di luar angkasa.

Tanaman yang berhasil tumbuh menggunakan tanah bulan adalah Arabidopsis thaliana, tanaman asli dari Eurasia dan Afrika.

Itu adalah kerabat sawi dan sayuran silangan lainnya seperti brokoli, kembang kol, dan kubis Brussel.

Tanaman itu dipilih karena ukurannya kecil dan mudah tumbuh. Itu merupakan salah satu tanaman yang paling banyak dipelajari di dunia, digunakan sebagai organisme model untuk penelitian di semua bidang biologi tanaman.

Dengan demikian, para ilmuwan sudah tahu seperti apa gennya, bagaimana perilakunya dalam keadaan yang berbeda, bahkan bagaimana ia tumbuh di luar angkasa.

Baca juga: Planet Terpanas dan Terdingin di Tata Surya

Proses menumbuhkan Arabidopsis

Dilansir dari Space, 13 Mei 2022, untuk menumbuhkan Arabidopsis, tim menggunakan sampel yang dikumpulkan pada misi Apollo 11, 12, dan 17 yang diambil antara 1969 dan 1972.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Sudah Masuk Juni, Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka? Ini Kata BKN

Sudah Masuk Juni, Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka? Ini Kata BKN

Tren
Benarkah Nama Marga Jepang Memiliki Arti Tak Biasa?

Benarkah Nama Marga Jepang Memiliki Arti Tak Biasa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com