KOMPAS.com - Kenapa di kaleng Khong Guan tidak ada gambar ayahnya?
Hal ini menjadi pertanyaan setiap datang Lebaran. Sebab Khong Guan menjadi salah satu sajian yang sudah lama ada saat hari raya Lebaran.
Orang-orang lalu bertanya, apa alasan tidak ada gambar ayah di dalam kaleng Khong Guan.
Mendekati Lebaran, semua akan teringat karya fenomenal Pak Bernardus Prasodjo, Pelukis Kaleng Khong Guan.
Beliau adalah Ayahanda Dok @prasadja
Salam Hormat utk Sang Legenda..
????????????????????????*tolong tanyakan beliau, itu Bapak Khong Guan lagi kemana ? ???????????????? pic.twitter.com/LAmD0iF1ah
— ALIEN itu NYATA (@Bambangelf) May 5, 2021
Baca juga: Sejarah dan Alasan Tidak Ada Ayah dalam Gambar Kaleng Khong Guan
Arti Khong Guan juga banyak dicari orang di pencarian Google. Dalam Google Translate, Khong Guan berasal dari bahasa mandarin "kong guan" yang berarti kaleng atau stoples kosong.
Khong Guan kini menjadi salah satu ikon kue Lebaran. Rata-rata masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan makanan khas Lebaran itu.
Meski populer, terutama di masyarakat desa di Indonesia, Khong Guan sendiri sebenarnya berasal dari Singapura. Pemiliknya pun merupakan imigran asal Fujian, China.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Khong Guan, Khong Guan didirikan oleh kakak adik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.
Mereka merupakan imigran yang menetap di Singapura. Awalnya, mereka berdua bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal demi menafkahi keluarga.
Lalu, Jepang menginvasi Singapura. Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung. Di sana, mereka membuat biskuit dengan tangan untuk dijual.
Biskuit mereka cukup laku, tetapi ada kendala yang dihadapi, yakni kekurangan pasokan tepung dan gula. Karena minim pasokan bahan, kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun.
Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.
Baca juga: Viral Video Iklan Khong Guan, Berikut Cerita di Balik Pembuatannya