KOMPAS.com – Pasukan Israel kembali dilaporkan menyerang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Jumat (15/3/2022) pagi waktu setempat.
Serangan itu terjadi ketika warga Palestina tengah berkumpul untuk menjalankan ibadah shalat subuh di bulan suci Ramadhan.
Serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel itu menimbulkan perlawanan dari warga Palestina.
Warga Palestina membuat barikade di dalam masjid lalu melempari batu dan kembang api ke pasukan Israel. Sementara itu, pasukan Israel melemparkan granat kejut dan gas air mata ke warga Palestina.
Aksi tersebut menjadi kerusuhan paling serius yang terjadi di salah satu tempat suci selama kurun waktu hampir satu tahun.
Dilansir dari Aljazeera, layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya 158 warga Palestina terluka akibat kekerasan tersebut.
Lantas bagaimana respons Indonesia atas serangan yang dilakukan pasukan Israel itu?
Baca juga: Kronologi Kerusuhan di Masjid Al Aqsa, 158 Orang Terluka
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam keras aksi yang dilakukan pasukan Israel kepada Palestina.
Dilansir melalui laman Kemlu, pemerintah mengatakan telah mengecam serangan bersenjata yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa sehingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka itu, Jumat (15/4/2022).
Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia tidak membenarkan serangan dan tindak kekerasan pasukan Israel kepada warga sipil di Palestina, apalagi serangan tersebut dilakukan di tempat ibadah Masjid Al-Aqsa pada bulan suci Ramadhan.
Pemerintah juga mendorong agar kekerasan tersebut bisa segera dihentikan dalam waktu dekat.
Baca juga: Update Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa, 152 Orang Terluka akibat Terkena Peluru dan Batu
Dikutip dari Antaranews, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Sudarnoto Abdul Hakim juga ikut mengecam keras serangan yang dilakukan pasukan Israel kepada warga Palestina.
Menurutnya, aksi tersebut benar-benar memalukan, terlebih lagi dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan di tempat ibadah Masjid Al-Aqsa.
“Tindakan ini semakin meyakinkan kita semua bahwa negara ini memang dipimpin oleh para penjahat kemanusiaan dan tidak beradab. Hanya penjahatlah yang melakukan tindakan-tindakan seperti itu karena mereka memang tidak memiliki akal sehat dan nurani,” ujar Prof. Sudarnoto.
Prof. Sudarnoto mengimbuhkan, serangan Israel itu tidak bisa diterima oleh akal sehat dan nurani serta bertentangan dengan ajaran agama apa pun. Bahkan serangan tersebut juga melanggar hukum internasional.